
Asosiasi E-commerce: Kasus Pembobolan Data Pribadi Pengguna, Tokopedia pun Korban

Contoh data pribadi pengguna Tokopedia/Under the Breach, perusahaan yang memantau kejahatan di dunia maya
Asosiasi E-commerce Indonesia (IdEA) menilai Tokopedia merupakan korban dalam kasus pembobolan data pribadi pengguna yang diduga mencapai 91 juta orang. Karena itu, amat disayangkan apabila dalam kasus pembobolan ini menempatkan platform seperti Tokopedia sebagai satu-satunya pihak yang bertanggung jawab.
“Benar setiap platform harus menjaga keamanan data. Namun tidak ada platform yang secara sengaja membobolkan atau membuat sistem keamanan yang lemah agar datanya bocor,” kata Ketua Umum IdEA Ignatius Untung saat dihubungi, Jakarta, Selasa (5/5).
Ignatius mengatakan, setiap platform, dengan atau tanpa adanya pembobolan terhadap data mereka, terus berupaya untuk meningkatkan sistem keamanannya. Itu dilakukan sebagai bentuk perlindungan terhadap pengguna mereka karena menyangkut kepercayaan terhadap sebuah platform.
“Seperti juga di produk apapun, pasti ada saja celah ketidaksempurnaan dan celah-celah inilah yang dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” kata Ignatius.
Ignatius menuturkan, dalam hal kebocoran data ada 2 jenisnya. Pertama melibatkan pengguna yang membocorkan password dan One-Time Password (OTP) baik secara sadar maupun tidak sadar dengan membagikan data tersebut atau menggunakan komputer umum seperti di warung internet, atau di kantor. Sedangkan jenis kebocoran kedua melibatkan celah keamanan secara teknis.
Menurut Ignatius, kasus kebocoran data melalui celah keamanan pada platform lebih jarang terjadi, namun bukan berarti tidak mungkin terjadi. “Ini kan sama dengan perlombaan antara penyakit dan obat. Kita pikir kita sudah cover semua, ternyata selalu ada yang belum. Kita nggak tahu apa yang kita nggak tahu. Tapi yang penting platform nggak berhenti untuk selalu cari tahu sebagai bentuk tanggung jawab terhadap keamanan data,” kata Ignatius.
Karena itu, Ignatius mengimbau para pengguna platform e-commerce untuk menggantikan kata sandi mereka di setiap situs atau platform digital secara berkala untuk mencegah terjadinya pembobolan data. Juga untuk tidak membagikan OTP atau kata sandi akun mereka kepada siapapun. Konsumen juga diperingatkan untuk berhati-hati dalam bertransaksi dengan pedagang yang mengarahkan user ke luar dari platform.
Sebelumnya, beredar informasi seorang hacker dalam sebuah situs pasar gelap menawarkan 91 juta data pribadi pengguna Tokopedia. Data itu dihargai US$ 5 ribu.
Leave a reply
