Angkasa Pura I Implementasikan Manajemen Energi yang Ramah Lingkungan

0
203
Reporter: Maria Alexandra Fedho

Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, yang dikelola PT Angkasa Pura I meraih penghargaan Energy Management Insight Award dalam ajang Energy Management Leadership Awards 2023 yang diselenggarakan oleh The Clean Energy Ministerial (CEM).

Penghargaan ini diberikan kepada pelaku industri dan entitas usaha lintas sektor di seluruh dunia yang telah menerapkan sistem manajemen energi untuk mencapai manfaat di bidang energi, ekonomi, dan keberlanjutan. Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali berhasil meraih penghargaan ini atas upayanya dalam mengimplementasikan ISO 50001 Sistem Manajemen Energi.

“Penghargaan Energy Management Insight Awards merupakan wujud apresiasi atas komitmen perusahaan untuk memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan, di mana hal ini juga merupakan salah satu misi perusahaan,” ujar Direktur Teknik PT Angkasa Pura I, Lukman F. Laisa dalam keterangan tertulisnya.

“Bandara I Gusti Ngurah Rai merupakan salah satu bandara Angkasa Pura I yang secara konsep dan operasional kebandarudaraan sangat memperhatikan aspek manajemen energi serta pelestarian lingkungan hidup. Mewakili manajemen dan seluruh insan Angkasa Pura I, kami merasa sangat bangga atas penghargaan ini,” lanjut Lukman.

Baca Juga :   Agar Nasabah Tak Kabur, Bank Himbara Diminta Bebaskan Biaya Administrasi Transaksi

Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali merupakan bandara pertama di kawasan Asia Tenggara yang menerapkan ISO 50001 Sistem Manajemen Energi. Melalui berbagai upaya yang diimplementasikan dalam sistem manajemen energi, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali berhasil melakukan penghematan energi sebesar 26.592 MWh atau setara dengan penghematan biaya listrik sebesar Rp27,8 miliar pada rentang tahun 2020 hingga 2022.

Penghematan energi tersebut mengalami peningkatan sebesar 44% dalam rentang periode 2 tahun terakhir. Selain berhasil melaksanakan penghematan energi, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali juga berhasil mencatatkan penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) atau greenhouse gas sebesar 21.008 metrik ton CO2.

Untuk mendukung program Pemerintah Republik Indonesia dalam penurunan emisi gas rumah kaca di tahun 2030 melalui program ENDC (Enhanced Nationally Determine Contribution), Angkasa Pura I juga telah mengimplementasikan sejumlah program di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, diantaranya adalah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berupa solar panel system atau photovoltaics dengan kapasitas maksimal hingga 155 kWp, instalasi sistem pendingin terminal (chiller) terpusat, penggunaan solar cell untuk lampu penerangan jalan, penggunaan lampu LED, serta desain arsitektur terminal bandara yang mendukung implementasi program penghematan energi.

Leave a reply

Iconomics