Anak Usaha Bumi Resources Tbk Ubah Lahan Bekas Tambang Jadi Ekowisata

0
794

PT Kaltim Prima Coal (KPC), anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI) berhasil mengolah kawasan bekas tambang di Sangatta, Kalimantan Timur menjadi kawasan ekowisata.

Kawasan ekowisata yang diberi nama Telaga Batu Arang (TBA) ini memiliki luas 270 hektar (Ha). Termasuk di dalamnya adalah telaga seluas 12,43 Ha yang memiliki kedalaman kurang lebih 35 meter.

Penetapan nama Telaga Batu Arang diresmikan pada 22 April 2012 bertepatan dengan Hari Bumi. Kala itu, peresmiannya dihadiri oleh Wakil Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman dan Alm H. Bastar yang merupakan tokoh masyarakat setempat.

TBA kemudian ditetapkan menjadi salah satu objek wisata oleh Pemerintah berdasarkan SK Bupati Kutai Timur Nomor : 430/K.243/2013 tanggal 1 April 2013.

TBA direklamasi menjadi kawasan ekowisata yang didesain sebagai taman wisata dengan fitur edukatif. Pengelolaannya sendiri dilakukan dengan berbasis komunitas/masyarat sehingga dapat menjadi penyangga ekonomi masyarakat sekitar.

Selain telaga yang menjadi fitur utama daya tarik wisata TBA, beberapa area atau klaster yang dapat dikunjungi adalah Bukit Pandang. Dari bukit ini pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan indah ke berbagai arah seperti Taman Nasional Kutai (TNK), Sungai Sangatta, tambang KPC, dan keindahan danau.

Penangkaran Rusa Sambar (Servus Unicolor) /ist

Untuk menjaga keanekaragaman hayati, di TBA juga terdapat penangkaran Rusa Sambar (Servus Unicolor) dan area Bird Watching untuk mengamati berbagai jenis burung yang hidup secara bebas di areal TBA. Tidak hanya itu, mengingat wilayah TBA juga berfungsi sebagai zona penyangga TNK, di wilayah TBA juga ditanam beraneka ragam tanaman yang dapat mengundang berbagai satwa endemik baik burung maupun serangga serta yang lainnya.

Baca Juga :   Tak Bagi Dividen karena Masih Defisit Laba Ditahan, Presdir BUMI: Mudah-mudahan Segera Netral

Dileep Srivastava, Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI mengatakan selain memberikan manfaat untuk keseimbangan ekosistem, area TBA juga menyediakan klaster-klaster yang bermanfaat untuk wisata dan edukasi, yang masih terus dibangun dan dikembangan sebagai bagian dari realisasi Rencana Pascatambang KPC. TBA juga terbuka bagi semua pihak yang bermaksud untuk melakukan penelitian, maupun kuliah di alam terbuka.

“Meskipun saat ini pemanfataan area TBA masih terbatas pada kegiatan Perseroan dan tamu resmi Perseroan, namun unit usaha Perseoran, KPC, masih terus mengembangkan pembangunan infrastuktur TBA sehingga wilayah ini bukan hanya dapat menjadi obyek wisata yang dapat dinikmati masyarakat, tapi juga dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat Kutai Timur,” ujar Dileep, Senin (16/11).

Dileep menambahkan dengan adanya kawasan TBA ini, Perseroan berharap dapat menginspirasi perusahaan tambang lain untuk memanfaatkan kawasan bekas tambang, sehingga meminimalisir kerusakan lingkungkan akibat penambangan batu bara.

Sebelumnya, BUMI memenangkan beberapa penghargaan di bidang CSR dan ESG. Dileep mengatakan hal ini tak lepas dari hasil upaya dan kerja keras yang telah dilakukan Perseroan dalam bidang pengelolaan lingkungan, konservasi, serta pelestarian keanekaragaman hayati melaui rangkaian program-progam ESG untuk mencapai target-target pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals).

 

Leave a reply

Iconomics