Amman Bersama Pemprov NTB Luncurkan Wilayah Konservasi Gili Balu

0
683

PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) meluncurkan wilayah konservasi perairan Gili Balu di Pulau Kenawa, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) pada 5 Juni 2022. Peluncuran ini merupakan tindak lanjut penandatanganan perjanjian kemitraan antara AMMAN dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat (Dislutkan-NTB) bulan Mei lalu untuk mengelola aspek lingkungan dan sosial di Gili Balu, yang merupakan delapan pulau kecil di wilayah barat laut KSB.

Perjanjian kemitraan ini akan berlangsung selama lima tahun dan mencakup area seluas lebih dari 5.000 hektar.

Site Direktur/KTT AMMAN Wudi Raharjo mengatakan bahwa program konservasi ini merupakan wujud komitmen AMMAN sebagai perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar di Provinsi NTB dalam menerapkan Good Mining Practice Principle.

“Kami melakukan pengelolaan aspek lingkungan dan sosial secara bertanggung jawab. Hal ini merupakan bagian tidak terpisahkan dari bisnis AMMAN yang memiliki visi menciptakan warisan terbaik. Kami berharap kemitraan ini dapat meningkatkan efektivitas pengelolaan kawasan konservasi Gili Balu, sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan perekonomian sekitar,” kata Wudi dalam keterangan resmi.

Baca Juga :   PTPN I Bagikan Sembako Gratis di Sekitar Wilayah Kerja PTPN I Regional 4

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTB Muslim menyambut baik kemitraan terkait berbagai program inisiatif bersama dalam rangka memaksimalkan pengelolaan Kawasan Konservasi perairan Gili Balu yg telah ditetapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2021 seluas 5.846,67 ha,  Menurutnya, adanya kemitraan ini diharapkan lebih dapat memperkuat dari aspek kelembagaan serta lebih memberikan dampak yang optimal dalam pengelolaan Kawasan konservasi di Gili Balu, sehingga sesuai dengan program pemerintah serta dapat memberikan nilai tambah bagi lingkungan maupun masyarakat sekitar.

Staf Ahli Bupati Kabupaten Sumbawa Barat Mansyur Sofyan menyatakan bahwa keberhasilan program kemitraan ini ditentukan salah satunya oleh partisipasi aktif masyarakat. Ia mengatakan pemerintah KSB akan berupaya dalam melibatkan berbagai Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang berada di sekitar lokasi untuk berperan serta secara aktif sehingga dapat turut membantu dalam mengembangkan sektor pariwisata yang berkelanjutan. Besar pula harapan kami agar berbagai program yang dilaksanakan bersama ini dapat menjadi contoh bagi perusahaan-perusahaan lain.

Kawasan Gili Balu terkenal dengan berbagai potensi alam seperti keindahan pantai, perbukitan, area hutan mangrove, serta keindahan ekosistem bawah laut. Namun, masih terdapat berbagai kendala yang menghambat potensi alam Gili Balu, seperti maraknya pengambilan ikan ilegal dengan metode yang merusak alam, terbatasnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), akses permodalan, serta kurangnya pengetahuan masyarakat dalam pengelolaan laut dan pesisirnya.

Leave a reply

Iconomics