Wisata Virtual Bisa Jadi Alternatif untuk Mengembangkan Pariwisata di Daerah Tertinggal

0
435

Wisata virtual seperti yang dikembangkan oleh Atourin bisa menjadi alternatif untuk memajukan pariwisata di daerah tertinggal. Selain karena kondisi pandemi saat ini yang membatasi mobilitas warga, berwisata ke daerah-daerah tertinggal juga tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit karena aksesnya yang masih terbatas.

“Saya pikir ini adalah hal yang sangat menarik dan ini penting untuk kita semua. Kita sama-sama membantu terutama untuk daerah-daerah yang tertinggal. Coba bayangkan misalnya daerah tertinggal, orang akan melakukan kegiatan untuk wisata enggak mungkin karena terlalu mahal. (Wisata) virtual itu akan lebih menarik, karena tidak perlu keluar daerah, tidak keluar biaya dan energi banyak tetapi tetap bisa menikmati alam,” ujar Eko Sri Haryanto, Direktur Jenderal Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal, saat peluncuran kegitan lomba pembuatan itinerary atau rencana perjalanan tematik Desa Wisata dan lomba pembuatan video protokol CHSE yang digelar oleh Atorin bekerja sama dan Kementerian Desa dan PPDT, Senin (8/3).

Eko mengatakan Kementerian Desa dan PPDT mendukung kegiatan kompeteisi yang diadakan oleh Atourin. Diharapakan dengan kegiatan ini dapat membantu mengedukasi masyarakat desa untuk mengembangkan potensi wisata di derahanya.

Baca Juga :   Lebih dari 41 Ribu Desa Sudah Punya BUMDes, Kementerian Desa Siap Fasilitasi Perusahaan untuk Program CSR

“Kami terus terang akan sangat support terutama di daerah tertinggal. Kalau kita perhatikan sebenarnya potensi-potensi itu sangat luas baik potensi yang terkait dengan alam, sejarah, atau potensi yang menjadi buatan, artinya memang itu didesain untuk kegiatan wisata. Semua itu membutuhkan promosi agar memberikan manfaat ekonomi sekaligus memelihara lingkungan,” ujar Eko.

Menurut Eko kunci pengembangan wisata di daerah tertinggal adalah mengelola sumber daya manusia yang ada di desa-desa. Kondisi sumber daya manusia di daerah tertiggal jelasnya masih jauh dibandingkan daerah-daerah yan sudah terentaskan.

“Edukasi bagi masyarakat sangat penting supaya dia mengerti bagaimana cara pengelolaan yang baik,” ujarnya.

Ia berharap kerja sama dengan Atourin ini bisa membantu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat desa terkait pengelolaan wisata di desanya.

Leave a reply

Iconomics