
Wamen BUMN Tiko Ungkap Progres dan Upaya yang Ditempuh agar Proyek KCJB Tepat Waktu

Tangkapan layar, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mengungkapkan progres dan rencana operasional Kereta Api Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan bahwa progres proyek masih terus dimaksimalkan terlebih pada stasiun Padalarang yang sempat mengalami keterlambatan.
“Bahwa perkembangan progres proyek akan kami terus maksimalkan. Kami menyelesaikan Stasiun Halim yang nanti akan jadi stasiun utama dan akan terhubung dengan LRT (light rail transit). Kemudian ada Stasiun Karawang, Tegalluar. Yang paling kami percepat adalah Padalarang karena rapat terakhir Padalarang ini tertinggal karena memang kita ada stasiun baru untuk dapat menarik langsung ke Bandung,” jelas Kartika pada 23 November 2022.
Untuk progres stasiun Tegalluar sudah mencapai sekitar 70%, dan stasiun Halim sudah mencapai 60%. Stasiun Halim juga diharapkan dapat menjadi stasiun moderen pertama Kereta Api Indonesia yang merepresentasikan peradaban baru kereta cepat ini.
Atas progres stasiun Tegalluar dan Halim tersebut diyakini akan beroperasional penuh pada Juni 2023. Sedangkan untuk stasiun Padalarang dilakukan secara bertahap.
Di setiap stasiun-stasiun tersebut nantinya akan ada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang menjual berbagai produk sehingga bisa jadi pasar kecil bagi masyarakat.
Terkait dari sisi kontraktor juga akan terus bekerja lebih keras untuk memastikan semua progres yang tertunda dapat terlaksana dengan baik.
Mengenai rencana operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini frekuensinya dalam setiap hari akan ada 68 kereta. Kapasitas kereta dapat menampung 601 orang dengan jumlah 8 rangkaian kereta. Jam operasi dimulai sejak pagi pukul 5.30 WIB sampai dengan 22.00 WIB. Harga tarif di 3 tahun pertama sebesar Rp250 ribu untuk tarif terjauh, tarif terdekat Rp125 ribu.
Leave a reply
