
Vaksinasi Gotong Royong dan Harapan agar Perekonomian Bergerak

Tangkapan layar YouTube, Menteri Perdagangan M. Luthfi/Iconomics
Indonesia membutuhkan sekitar 462 juta dosis vaksin untuk mencapai kekebalan kelompok. Dosis tersebut mampu memvaksin sekitar 70% atau sekitar 181,5 juta orang dari total jumlah penduduk Indonesia.
Menurut Menteri Perdagangan M. Luthfi, untuk mencapai hal tersebut diperlukan kerja sama antara pemerintah dan pihak swasta terutama dalam rangka memutus mata rantai pandemi Covid-19. Kerja sama tersebut diharapkan mampu mempercepat pemulihan kinerja perdagangan dan ekonomi Indonesia.
“Vaksinasi gotong royong merupakan bagian dari kearifan lokal dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Ini kerja sama antara yang mampu dengan yang kurang mampu dan bagian tanggung jawab swasta, khususnya perusahaan besar untuk memberikan vaksinasi kepada karyawannya. Artinya, vaksinasi gotong royong akan membantu pemerintah dalam mencapai kekebalan komunita,” kata Luthfi dalam sebuah diskusi virtual, Jumat (11/6).
Luthfi mengatakan, memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini menjadi penting karena tanpa itu kegiatan ekonomi nasional dan dunia tidak bisa dikerjakan. Dan anatomi dari pertumbuhan perekonomian Indonesia ditopang oleh konsumsi yang mencapai 58,96%.
Konsumsi ini, kata Luthfi, sangat erat kaitannya dengan keadaan ekonomi Indonesia. Untuk itu, agar dapat terus tumbuh pemutusan rantai penyebaran Covid-19 menjadi bagian yang penting. Pertumbuhan ekonomi juga ditopang dari pertumbuhan investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB) yaitu sebesar 31%. Setelah itu, konsumsi pemerintah sebesar sebesar 6,8%.
“Karena itu, masalah konsumsi sangat penting. Target kita pada kuartal II tahun ini, konsumsi tumbuh 7% agar dapat mendorong pertumbuhan secara rasional,” ujar Luthfi.
Untuk pasar dalam negeri, kata Luthfi, pemerintah telah berupaya memperbaiki konsumsi. Pada Kuartal I/2021, misalnya, pemerintah telah menghapus pajak barang mewah untuk kendaraan dengan kandungan produk dalam negeri hampir 70%. Pemerintah juga menghapus pajak barang mewah untuk properti.
“Setelah memutus rantai penyebaran Covid-19, pemerintah harus mengembalikan tingkat kepercayaan konsumen agar bisa berbelanja lagi dan ini menjadi bagian terpenting dalam perekonomian Indonesia,” kata Luthfi.
Jika dilihat dari negara tujuan ekspor, kata Luthfi, beberapa negara tujuan ekspor utama sudah menunjukkan perbaikan. Tiongkok, misalnya, ekonomi di Kuartal I/2021 tumbuh menggembirakan sebesar 18%. Sementara Amerika Serikat, juga sudah menunjukkan perbaikan yang luar biasa. Pada Kuartal I/2021 menunjukkan pertumbuhan 0,4% dan diproyeksikan tumbuh 5,1% pada 2021.
“Kita bisa melihat, vaksinasi ini memang dapat memutus rantai penyebaran Covid-19 dan dapat menumbuhkan perekonomian,” kata Luthfi.
Leave a reply
