Upaya White Horse Group Menjaga Roda Bisnis Terus Berputar di Tengah Pandemi Corona

0
1242
Reporter: Petrus Dabu

Wabah virus corona baru (Covid-19) membuat mobilitas manusia tersendat. Bisnis transportasi yang tergantung pada gerak manusia pun ikut terkena imbasnya.

Salah satu perusahaan yang bergerak di sektor trasportasi adalah PT Weha Transportasi Indonesia Tbk atau White Horse Group. Bagiamana kondisi bisnisnya di tengah wabah virus corona?

Direktur Business Development White Horse Group Andrianto Tirtawisata mengatakan operasional perusahaan memang tidak berhenti sama sekali. Karena dibalik krisis kesehatan yang terjadi saat ini, masih ada peluang yang memungkinkan roda bisnis tetap bisa berjalan.

Segmen pelanggankorporat (perusahaan) misalnya masih ada yang masuk kerja dan menggunakan jasa bus milik Perseroan. “Mereka menggunakan bus supaya karyawan mereka mengurangi penggunaan transportasi umum untuk mengurangi risiko terhadap karyawannya,” ujar Andrianto kepada Iconomics, Senin (6/4).

Apalagi, White Horse menurutnya menggunakan standar keamanan yang tinggi untuk mencegah penyebaran virus. “Semua unit [bis] disemprot disinfektan, supir juga menggunakan masker,” tandasnya.

Tak hanya pelanggan korporat, Andrianto mengungkapkan lini usaha intercity shuttle juga masih beroperasi. Hanya saja jumlah perjalanannya diturunkan.”Kita terapkan dengan ketat bahwa penumpang dengan suhu di atas 37,5 derajat tidak bisa naik. Dan tempat duduk pun diatur supaya menajalan kan social distancing,” ujarnya.

Baca Juga :   Tunggu Tanggal Mainnya, Tarif Integrasi Transjakarta-LRT-MRT Jakarta Rp10.000

Namun, seperti kebayakan bisnis lainnya, virus corona ini membuat Perseroan sulit untuk mencapai target pertumbuhan yang telah ditetapkan. Andrianto mengatakan  tahun ini awalnya, Perseoran menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 15%.

“Tetapi karena situasi Covid efek terhadap perusahaan lumayan signifikan. Jadi manajemen masih menghitung ulang target perusahaan karena efek corona, dimana saat ini masih belum bisa diprediksikan kapan berakhirnya pandemi ini,” ujarnya.

Sepanjang 2019 lalu, White Horse Group membukukan pendapatan sebesar Rp 146,17 miliar, turun 8,55% dibandingkan pendapatan tahun 2018 yang mencapai Rp 159,85 miliar.

Penurunan pendapatan ini terjadi karena pendapatan dari segmen jasa angkutan antar kota mengalami penurunan yang cukup besar yaitu 36,1% menjadi Rp 41,10 miliar dari sebelumnya Rp 64,32 miliar.

Sedangkan, pendapatan dari segmen angkutan penumpang naik 9,5% menjadi Rp 96,97 miliar dari sebelumnya Rp 88,56 miliar. Pendapatan dari segmen lain-lain juga naik 16,23% menjadi Rp 8,1 miliar dari sebelumnya Rp 6,97 miliar.

Meski pendapatan secara keseluruhan turun 8,55%, tetapi Perseroran sepanjang 2019 lalu membukukan laba bersih yang naik segnfikan 281,59% menjadi Rp 3,9 miliar dari sebelumnya Rp 1,02 miliar.

Baca Juga :   Covid-19 Paksa Transportasi Umum Putar Otak

Untuk harga saham, emiten dengan kode saham WEHA ini juga mengalami penurunan seperti emiten lainnya di bursa. Sepanjang 2020 ini, harga WEHA sudah terkoreksi sebesar 40,54% dari Rp 148 pada awal tahun ini menjadi Rp 88 pada sesi kedua perdagangan Senin (6/4). Hari ini saham WEHA sudah naik 3,53%.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics