UMKM di Masa Pandemi: Ada yang Tumbuh dan Ada yang Bertahan

Kementerian Koperasi dan UKM menyebut strategi yang dilakukan untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam menghadapi pendemi Covid-19 ini adalah bertahan. Meski pada saat bersamaan, keadaan perekonomian Indonesia sedang mengalami perbaikan.

Perbaikan itu, kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, tampak dari meningkatnya pertumbuhan dari kuartal ke kuartal. Pada Kuartal IV/2020, misalnya, pertumbuhan ekonomi berada di level -2,7% dan menjadi 0,7% di Kuartal I/2021.

“Jadi, kondisi itu cukup baik. strategi kami untuk UMKM kan membuat mereka bertahan meski ada juga yang tumbuh terutama UMKM yang telah masuk ke digital e-commerce. Dan itu mencapai 26%. Itu cukup luar biasa,” kata Teten dalam sebuah diskusi yang juga ditayangkan secara virtual, Senin (14/6).

Di samping itu, kata Teten, tingkat kepercayaan pelaku UMKM bahwa pemerintah mampu mengatasi pandemi Covid-19 ini juga meningkat. Dengan demikian, pelaku UMKM mengaku bisa berusaha.

Capaian tersebut, menurut Teten, tidak terlepas dari program-program stimulus yang diberikan oleh pemerintah sejak awal pandemi Covid-19. Stimulus itu antara lain sekitar 20% anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) dialokasikan untuk UMKM mulai dari subsidi bunga, subsidi listrik hingga hibah dana modal kerja untuk usaha mikro.

“Angka tersebut meningkat pada tahun ini menjadi 27%. Di sisi lain pemerintah mengefektifkan belanja pemerintah  sekitar 40% atau Rp 460 triliun bersama Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) dan marketplace memaksimalkan (untuk UMKM),” kata Teten.