Tutup Polemik, Belva “Ruangguru” Tak Lagi Dampingi Presiden

0
598

Staf khusus presiden milenial

Belva Devara menutup polemik konflik kepentingan dirinya sebagai staf khusus kepresidenan dengan mengundurkan diri sebagai staf khusus presiden.

Beberapa hari lalu sempat beredar surat terbuka dari Pengamat Ekonomi Bhima Yudhistira yang berisi mengenai undangan debat terbuka kepada Belva. Debat tersebut mengenai “Kartu Prakerja, Konflik Kepentingan, Oligarki Milenial serta permasalahan bangsa lainnya di tengah Covid-19”.

Dalam keterangan tertulis di Instagram pribadinya, Founder Ruangguru ini mengatakan dirinya mengundurkan diri sebagai Staf Khusus Presiden. Belva menuliskan  pengunduran diri tersebut telah disampaikan dalam bentuk surat kepada Presiden Joko Widodo dengan tanggal 15 April 2020 dan disampaikan langsung kepada Presiden pada tanggal 17 April 2020.

“Saya mengambil keputusan yang berat ini karena saya tidak ingin polemik mengenai asumsi/persepsi public yang bervariasi tentang posisi saya sebagai staf khusus presiden menjadi berkepanjangan, yang dapat mengakibatkan terpecahnya konsentrasi Bapak Presiden dan seluruh jajaran pemerintahan dalam menghadapi masalah pandemic Covid-19,” tulis Belva.

Ia juga menegaskan proses verifikasi semua mitra Kartu Prakerja sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku, dan tidak ada keterlibatan yang memunculkan konflik kepentingan. Menurut Belva, pemilihan dilakukan langsung oleh peserta pemegang Kartu Prakerja.

Baca Juga :   Ruangguru Menyanggah Dapat Rp3,8 Triliun dari Kartu Prakerja

Presiden Joko Widodo memilih 7 staf khusus presiden yang berusia 23-36 tahun atau generasi milenial pada 21 November 2019. Ketujuh orang tersebut adalah Putri Tanjung (Pendiri dan CEO Creativepreneur), Adamas Belva Syah Devara (CEO Ruang Guru), Angkie Yudistia (CEO Thisable Enterprise), Gracia Billy Mambrasar (Putra Papua), Ayu Kartika Dewi (Perumus Gerakan Sabang Merauke) dan Amminudin Maruf (Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia), dan Andi Taufan garuda Putra (CEO Amartha).

Saat pengenalan para staf khusus milenial waktu itu, Jokowi pernah mengatakan ekspektasinya kepada staf-staf tersebut. Ia mengharapkan ada inovasi-inovasi baru, gagasan-gagasan baru, ide-ide baru, ada terobosan-terobosan baru sehingga semakin memudahkan pemerintah dalam mengelola negara ini.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics