Tips Memilih Asuransi Jiwa yang Pas

0
107

Asuransi bak payung untuk melindungi diri dari hujan atau teriknya panas matahari. Masih bingung memilih asuransi jiwa yang cocok dengan kita? Faculty Head Sequis Quality Empowerment Yan Ardhianto berbagi tips yang dapat dijadikan  panduan jika ingin membeli asuransi jiwa.

Yan menyebut tips yang pertama adalah menentukan jumlah Uang Pertanggungan (UP)  yang dibutuhkan. UP adalah sejumlah uang yang akan diberikan pihak asuransi kepada Tertanggung atau Ahli Waris (jika Tertanggung meninggal dunia). Untuk itu, jangan asal memilih asuransi jiwa tanpa mempertimbangkan besaran UP yang nantinya bermanfaat bagi keluarga.

Jika ingin mendapat UP maksimal dengan premi minimal dapat mempertimbangkan asuransi tradisional Namun, jika ingin berasuransi sekaligus berinvestasi bisa mempertimbangkan asuransi unit link. Hasil investasinya bersifat berfluktuasi tergantung kondisi pasar. Jika kondisi  bagus bisa menikmati hasil investasi yang lebih tinggi dari tabungan biasa, tetapi UP pada asuransi unit link tergolong rendah atau lebih kecil dari asuransi jiwa tradisional.

“Saat mendiskusikan UP dengan agen asuransi, sampaikan informasi jumlah pendapatan, jumlah anggota keluarga yang ditanggung dan diskusikan juga perkiraan nafkah minimal yang akan dibutuhkan keluarga per bulan dalam kurun waktu tertentu dan biaya yang dibutuhkan sampai anggota keluarga atau anak bisa mandiri,” kata Yan dalam keterangan resmi.

Baca Juga :   PFI Mega Life Lanjutkan Program MSIB Batch 8, Pemagang dan Perusahaan Sama-sama Diuntungkan

Kedua, besaran premi sesuai kebutuhan dan kemampuan finansial. Premi adalah jaminan bahwa polis tetap berlaku hingga nantinya jika terjadi risiko yang dapat ditanggung sesuai ketentuan polis maka UP dapat cair. Jika Anda disiplin melakukan perencanaan keuangan akan lebih mudah memutuskan besaran premi karena Anda sudah menghitung dan memperkirakan biaya yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,  membayar cicilan, menabung, dana darurat, dan kebutuhan masa depan.

Ketiga, siapa yang menjadi tertanggung. Tertanggung adalah orang yang mendapatkan jaminan kerugian dari perusahaan penyedia asuransi jiwa ketika terjadi risiko. Idealnya yang menjadi Tertanggung adalah yang memiliki nilai ekonomi atau pencari nafkah utama.

Keempat, memilih manfaat yang tepat. Ada berbagai produk asuransi jiwa yang menawarkan manfaat yang beragam. Biasanya produk asuransi jiwa dapat ditambahkan dengan asuransi pelengkap (rider). Pilihlah asuransi tambahan yang sesuai dengan kebutuhan saat ini dan masa depan serta kesanggupan membayar premi.

Saat mendapatkan penawaran asuransi, nasabah dapat menanyakan hingga detail apa saja manfaat yang disediakan termasuk manfaat bila terjadi kecelakaan, yakni apakah ada penggantian biaya medis  jika  terjadi kecelakaan.

Baca Juga :   Asuransi Astra Sabet Corporate Branding PR Award 2021

Kelima, klaim yang mudah. Klaim adalah tujuan kenapa kita memiliki polis. Untuk itu, nasabah wajib membayar premi sesuai waktu yang ditentukan agar bisa mendapatkan perlindungan asuransi berupa UP. Tanyakan pada agen asuransi perihal cara mengajukan klaim, di mana bisa mengakses formulir pengajuan klaim, dan apa saja dokumen yang dibutuhkan untuk mengajukan klaim

“Setiap perusahaan asuransi memiliki ketentuan dalam pengajuan klaim. Umumnya,  ada sejumlah dokumen yang  harus disiapkan oleh ahli waris, seperti dokumen identitas dan surat pengantar dari lembaga formal, misalnya dari rumah sakit, pengadilan, dan atau kepolisian, formulir pengajuan klaim, form surat kuasa dari ahli waris, serta Surat Keterangan Ahli Waris,” kata Yan

Keenam, layanan service center. Service center perusahaan asuransi haruslah mudah dihubungi dan petugas dapat memberikan informasi dengan cepat dan serta akurat saat nasabah mencari tahu informasi polis asuransinya atau saat mengajukan klaim. Tanyakan pada agen asuransi mengenai daftar kontak dan alamat service center untuk memastikan lokasinya dapat dijangkau saat menyampaikan dokumen klaim. Jika perusahaan asuransi tersebut sudah memiliki aplikasi sendiri, tanyakan layanan apa yang disediakan dalam aplikasi tersebut.

Baca Juga :   Industri Asuransi Hadapi 2 Situasi yang Tidak Menggembirakan, Apa Saja Itu?

Ketujuh, memiliki izin dari OJK. Jangan lupa mencari tahu apakah perusahaan asuransi pilihan Anda sudah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar  tidak ada risiko kecurangan yang terjadi.

“Asuransi jiwa adalah sekoci keuangan keluarga untuk mengamankan aset karena risiko meninggal dunia pada pencari nafkah bisa berdampak berkepanjangan pada perekonomian dan sosial anggota keluarga. Memiliki asuransi jiwa juga akan membantu kita lebih optimis mencapai cita-cita sebab sudah menyiapkan warisan bagi keluarga,“ kata Yan.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics