Tips Jaga Stabilitas Keuangan saat Bulan Ramadan

0
44

Pengeluaran selama bulan Ramadan biasanya meningkat bila dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Oleh karena itu, pengelolaan keuangan menghadapi Ramadan harus dilakukan dengan seksama agar tidak membuat instabilitas keuangan.

Asuransi Simas Jiwa berbagi tips pengelolaan keuangan selama bulan Ramadan. Pertama, disiplin dalam menyusun perencanaan keuangan. Setelah menerima gaji bulanan, pastikan untuk disiplin dalam menyusun perencanaan keuangan. Sisihkan setidaknya 30% dari gaji untuk tabungan, dan segera bayar tagihan serta utang yang ada. Alokasikan sisa uang untuk pengeluaran rutin dan pos dana darurat. Untuk dana darurat, jika masih lajang, sebaiknya siapkan dana minimal tiga kali pengeluaran bulanan. Bagi yang sudah menikah tanpa anak, dana darurat yang ideal adalah lima kali pengeluaran bulanan. Jumlah ini perlu lebih besar jika sudah memiliki anak.

Asuransi Simas Jiwa menyampaikan dana darurat dapat disiapkan secara bertahap. Misalnya 2-3% dari pendapatan setiap bulannya. Jika mendapat bonus atau THR maka alihkan sebagian untuk dana darurat agar lebih cepat terkumpul.

Kedua, pisahkan pengeluaran buka puasa bersama. Buka puasa bersama seringkali menjadi agenda yang menggembirakan, namun dapat menguras anggaran, terutama jika dilakukan di luar rumah seperti di restoran. Untuk menghindari pembengkakan pengeluaran, persiapkan dana khusus untuk buka puasa bersama jauh-jauh hari. Tentukan jumlah frekuensi buka puasa bersama yang ingin dilakukan selama Ramadan, misalnya seminggu sekali, dan alokasikan dana untuk itu satu hingga dua bulan sebelumnya.

Baca Juga :   Merdeka! Sudah Mencapai Kemerdekaan Finansial Belum? Simak Tipsnya

Ketiga, susun anggaran khusus ramadan dengan detil. Selain buka puasa bersama, ada banyak pengeluaran lain yang perlu diperhitungkan selama Ramadan, seperti zakat fitrah, berbagi takjil, baju lebaran, hingga biaya mudik. Pisahkan pengeluaran Ramadan dari anggaran rutin dan buatlah daftar prioritas. Tentukan mana saja yang wajib dan mana yang bisa ditunda atau dibagi dengan anggota keluarga. Untuk pengeluaran konsumsi selama Ramadan, pertimbangkan untuk menyiapkan menu sendiri, yang lebih ekonomis, higienis, dan bergizi. Jika berencana mudik, pastikan untuk menyisihkan dana mudik sejak jauh-jauh hari.

Keempat, pentingnya asuransi jiwa untuk keamanan keuangan. Selama bulan Ramadan dan mudik, sering kali lebih rentan terhadap gangguan kesehatan akibat pola makan yang tidak teratur atau kelelahan. Untuk itu, memiliki asuransi jiwa menjadi langkah penting untuk melindungi keuangan keluarga apabila terjadi risiko kematian atau kecelakaan. Asuransi jiwa memberikan manfaat berupa Uang Pertanggungan yang dapat membantu keluarga yang ditinggalkan agar tetap dapat melanjutkan hidup.

Leave a reply

Iconomics