Tingkat Inflasi Sudah Menyentuh Level Sasaran 3,0±1%

0
134

Tingkat Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) tahunan (year on year/yoy) di Indonesia per Mei 2023 sudah berhasil menyentuh level sasaran 3,0±1%, setelah sejak Juni 2022 tingkat inflasi IHK di Indonesia berada di atas 4%.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi IHK Mei 2023 tercatat sebesar 0,09% (mtm), menurun dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 0,33% (mtm). Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK secara tahunan menjadi 4,00% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 4,33% (yoy).

Dengan level inflasi tahunan sebesar 4,00%, kini tingkat inflasi Indonesia sudah kembali pada sasaran 3,0±1%. Sebelumnya, sejak Juni 2022 tingkat inflasi tahunan di Indonesia berada di atas 4% yaitu 4,35%  dan pernah mencapai level tertinggi 5,95% pada September 2022.

“Perkembangan ini tidak terlepas dari respons kebijakan moneter Bank Indonesia yang pre-emptive dan forward looking serta sinergi erat pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan mitra strategis lainnya dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui penguatan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah. Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi tetap terkendali dalam kisaran sasaran 3,0±1% pada sisa tahun 2023,” tulis Erwin Haryono, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia dalam keterangannya, Senin (5/5).

Baca Juga :   BPS: Inflasi Agustus 2019 Tercatat 0,12 Persen

Penurunan inflasi IHK pada Mei 2023 dipengaruhi oleh penurunan inflasi inti. Inflasi inti tercatat sebesar 0,06% (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,25% (mtm). Perkembangan inflasi inti sejalan dengan normalisasi permintaan setelah periode HBKN Idulfitri serta penurunan tekanan harga komoditas global. Komoditas utama penyumbang penurunan inflasi inti terutama berasal dari kelompok pakaian dan alas kaki. Secara tahunan, inflasi inti Mei 2023 tercatat sebesar 2,66% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 2,83% (yoy).

Inflasi kelompok volatile food Mei 2023 meningkat dibandingkan dengan perkembangan bulan sebelumnya. Kelompok volatile food mencatat inflasi sebesar 0,49% (mtm), meningkat dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya yang sebesar 0,29% (mtm). Perkembangan tersebut terutama disumbang oleh inflasi komoditas bawang merah, daging ayam ras dan telur ayam ras. Peningkatan inflasi lebih lanjut tertahan oleh deflasi pada komoditas aneka cabai. Kelompok volatile food secara tahunan mengalami inflasi 3,28% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 3,74% (yoy).

Baca Juga :   Fed Fund Rate Kemungkinan akan Capai 5,75%, Apa Strategi Bank Indonesia Cegah Capital Outflow?

Kelompok administered prices mencatat deflasi sebesar 0,25% (mtm), menurun dari bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,69% (mtm). Perkembangan ini dipengaruhi oleh pola musiman setelah periode HBKN Idulfitri, tecermin pada deflasi tarif angkutan udara dan angkutan antar kota sejalan dengan normalisasi tarif setelah periode HBKN Idulfitri. Deflasi lebih dalam tertahan oleh inflasi rokok kretek filter akibat kenaikan tarif cukai tembakau. Secara tahunan, kelompok administered prices mengalami inflasi 9,52% (yoy), lebih rendah dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 10,32% (yoy).

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics