
Tindak Lanjut Instruksi Presiden, Garuda Indonesia akan Tambah Pesawat Hingga Mencapai 120 Unit

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bergerak cepat merespons instruksi Presiden Joko Widodo agar PT Garuda Indonesia (Persero) menambah jumlah pesawat. Penambahan armada ini dilakukan untuk menekan harga tiket pesawat yang mahal akhir-akhir ini dan menjadi penyumbang inflasi.
Erick mengatakan saat ini jumlah pesawat yang dioperasikan oleh Garuda Indonesia dan anak usahanya Citilink hanya 61 unit. Dengan rencana penambahan ini, Erick mengatakan, akhir tahun jumlah pesawat Garuda dan Citilink bertambah menjadi 120 unit pesawat.
“Keseimbangan ini yang kita harapkan bisa memperbaiki harga tiket nasional,” ujar Erick dalam konferensi pers, Rabu (24/8).
Erick memastikan harga sewa pesawat yang baru ini nanti sesuai dengan harga pasar, tidak lagi mengulangi kesalahan yang dilakukan sebelumnya dimana harga sewa begitu mahal, di atas harga pasar. Harga sewa pesawat yang mahal telah membebani keuangan Garuda selama ini sehingga perusahaan BUMN ini nyaris bangkrut.
Erick mengatakan saat ini secara korporasi Garuda Indonesia sudah bisa kembali bisa bergerak lebih kuat, setelah PKPU beberapa waktu lalu telah menghasilkan perdamaian dengan para kreditur dan lessor. Pemerintah juga siap mengucurkan modal baru dari Penyerataan Modal Negara (PMN) sebesar Rp7,5 triliun yang sudah disetujui sebelum pandemi Covid-19.
Sebelumnya dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2022, Kamis (18/8), lalu Presiden menginstruksikan Menteri Perhubungan untuk mengatasi harga tiket pesawat yang mahal.
“Di lapangan yang saya dengar juga, Pak harga tiket pesawat telah tinggi. Sudah saya langsung reaksi. Pak Menteri Perhubungan saya perintah segera ini diselesaikan,” ujar Presiden Jokowi.
Presiden juga menginstruksikan Menteri BUMN untuk menambah jumlah armada pesawat Garuda Indonesia.
“Garuda, menteri BUMN juga saya sampaikan, segera tambah pesawatnya agar harga bisa kembali pada keadaan normal. Meskipun itu tidak mudah karena harga avtur internasional juga tinggi,” ujar Jokowi.
Leave a reply
