
Tembus Rp15 Ribu Lebih Tahun Ini, Bagaimana Nasib Rupiah Tahun Depan?

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2022, Rabu (30/11)/Foto: Departemen Komunikasi BI
Nilai tukar Rupiah mengalami depresiasi terhadap Dollar Amerika Serikat pada tahun 2022 ini. Rupiah memang tidak sendirian, depresiasi juga dialami mata uang negara lain yang terjadi karena Dollar AS yang perkasa (strong Dollar) akibat kenaikan suku bunga Fed Fund Rate.
Lantas, bagaimana kondisi Rupiah pada tahun 2023? Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2022 mengatakan Bank Indonesia akan terus menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah.
“Komitmen tinggi bank Indonesia, Rupiah pada tahun 2023, Insyaalah, Tuhan menghendaki, akan menguat apabila gejolak global mulai mereda,” ujar Perry.
Perry mengatakan Bank Indonesia akan tetap berada di pasar untuk menjaga Rupiah melalui instrumen triple intervention, yaitu intervensi di pasar spot, Domestic Non-Delivery Forward, dan transaksi SBN di pasar sekunder. Meski melakukan intervesni di pasar, Perry mengatakan Bank Indonesia akan tetap menjaga kecukupan cadangan devisa.
Penguatan Rupiah, jelas Perry juga didukung oleh fundamental ekonomi Indonesia yang baik. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan berada pada kisaran 4,5% hingga 5,3% pada tahun 2023 dan inflasi diperkirakan akan kembali ke sasarannya 3,0±1%.
Selain itu, imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN), menurut Perry juga tetap menarik. Di sisi ketahanan eksternal juga kuat dengan transaksi berjalan yang seimbag. “Neraca modal (diperkirakan) surplus dari penanaman modal asing dan harapan masuknya kembali investasi portofolio. Cadangan devisa akan meningkat,” ujar Perry.
Leave a reply
