
Target Pembangunan RS Pertamina Simprug untuk Pasien Covid-19 Rampung Pekan Depan

Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin (kiri) dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati (kanan)/The Iconomics
Kementerian BUMN sedang memproses pembangunan rumah sakit khusus penanganan pasien Covid-19 baru di Rumah Sakit Pertaminan Simprug. Pembangunan rumah sakit ini ditargetkan rampung pada pekan depan dengan kapasitas 300 kamar.
“Kita membangun 300 kamar lagi di Pertamina Simprug yang sedang dalam tahap minggu pertama, minggu depan sudah selesai sehingga bisa menambah 300 kamar dari 165 kamar sebelumnya,” Wakil Menteri BUMN I Budi Gunadi Sadikin ketika rapat kerja gabungan dengan Komisi VI, VII, dan IX DPR, secara virtual, Selasa (5/5).
Budi mengatakan, BUMN yang menaungi 70 rumah sakit dan 35 rumah sakit dikhususkan untuk menangani pasien Covid-19. Dari 70 rumah sakit ini secara total kapasitasnya mencapai 7.000 kamar dan 2.500 kamar didedikasikan kepada pasien Covid-19 dengan 500 ruang Intensive Care Unit (ICU).
Jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit milik BUMN, kata Budi, mencapai 2.000 orang. Rata-rata pasien rawat inap mencapai 500 pasien. Kemudian, rata-rata jumlah penambahan pasien Covid-19 di rumah sakit milik BUMN mencapai 50 pasien per hari.
Di rumah sakit milik BUMN, kata Budi, dilengkapi dengan alat-alat uji Covid-19 berupa 19 alat tes PCR sesuai standar WHO dan telah didistribusikan ke berbagai daerah termasuk Sumatera, Jawa, Sulawesi, Kalimantan, dan Papua.
“Sekarang (alat tes PCR) sedang dalam instalasi dan pelatihan dari analis-analis terkait menjalankan alat-alat tersebut,” kata Budi.
Soal alat bantu pernapasan atau ventilator, kata Budi, BUMN telah bekerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan dan kementerian/lembaga untuk membuat non-invasive ventilator. Juga mensponsori pembangunan non-invasive ventilator melalui kerja sama dengan Kementerian Riset dan Teknologi serta beberapa kampus seperti UI, ITB, UGM dan Unair.
“Kami juga sudah mencocokkan, memitrakan antara perguruan tinggi yang bisa membuat desain ventilator dengan produsen BUMN seperti PT LEN, PT DI dan Pindad,” kata Budi.
Sementara itu, kata Budi, rumah sakit BUMN yang memiliki 500 ruang ICU hanya 100 ruangan yang memiliki alat ventilator invasive. Karena itu, BUMN sedang dalam proses menambah 400 ventilator lagi untuk memastikan setiap ruang ICU memiliki alat tersebut.
Sebelumnya, Kementerian BUMN juga telah membangun rumah sakit khusus penanganan Covid-19 di Rumah Sakit Pertamina Jaya di Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Rumah sakit tersebut memiliki total 165 kamar dan diselesaikan dalam 2 minggu.
Leave a reply
