Tanggapi Putusan WTO, Jokowi Tegaskan Indonesia Akan Teruskan Hilirisasi Nikel

0
344
Reporter: Rommy Yudhistira

Presiden Joko Widodo memastikan bahwa Indonesia tetap akan melakukan hilirisasi nikel, meski Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) memutus kebijakan tersebut sebagai sebuah pelanggaran khususnya soal larangan ekspor bahan mentah nikel. Dalam putusan panel yang tercatat dalam sengketa DS 592, 17 Oktober 2022, Indonesia disebut melanggar ketentuan WTO.

“Saat kita menyetop ekspor bahan mentah nikel, kita dibawa ke WTO, baru dua bulan yang lalu, kita kalah. Tapi keberanian kita, hilirisasi bahan-bahan mentah itu yang akan dilanjutkan, meskipun kita kalah di WTO,” kata Jokowi beberapa waktu lalu.

Jokowi mengatakan, agar pembangunan yang sudah dilaksanakan Indonesia saat ini bisa berlanjut hingga mencapai titik Indonesia Emas pada 2045. Karena itu, seluruh rakyat Indonesia diminta berhati-hati dalam memilih calon pemimpin di masa mendatang.

“Kita ingin GDP ekonomi kita bisa mencapai nantinya US$ 7 triliun di 2045, artinya kita sudah menjadi negara maju. Tapi ini tidak mudah, butuh kerja keras. Yang sudah kita bangun harus kita jamin keberlanjutannya. Ini yang harus kita jaga bersama-sama, bukan hanya untuk 2024, bukan hanya untuk 2029, tetapi untuk Indonesia Emas 2045 dan seterusnya,” kata Jokowi.

Baca Juga :   Ketua Timwas Haji DPR Kritik Keras Penundaan Penerbangan Kepulangan Jemaah Haji Asal Medan

Karena itu, kata Jokowi, pemimpin yang nantinya akan membawa Indonesia, dapat lebih memperhatikan dan menjaga keberlangsungan pembangunan yang sudah dimulai, tapi dinilai berada dalam jalur yang tepat. Jangan hanya karena kepentingan sesaat, kepentingan jangka pendek dan kepentingan politik lalu melupakan keberlanjutan pembangunan yang telah dimulai.

“Pilih pemimpin yang mengerti tentang apa yang dirasakan rakyat. Juga pilih pemimpin yang tahu apa yang diinginkan rakyat, apa yang dibutuhkan rakyat,” kata Jokowi.

Di samping itu, kata Jokowi, kriteria seorang pemimpin itu memiliki kemampuan untuk memikirkan dan memperjuangkan keinginan masyarakat Indonesia. Dengan demikian, rakyat Indonesia agar tidak memilih pemimpin yang tidak mau turun ke bawah untuk mendengarkan keinginan rakyat.

“Perlu saya sampaikan, pemimpin yang mikiri rakyat, itu kelihatan dari mukanya itu kelihatan. Banyak kerutan di wajahnya, karena mikiri rakyat. Ada juga yang mikiri rakyat sampai rambutnya putih semua, ada, ada itu. Kalau wajahnya bersih, tidak ada kerutan di wajahnya, hati-hati. Lihat juga, lihat rambutnya. Kalau rambutnya putih semua, nah ini mikiri rakyat ini,” ujar Jokowi.

Baca Juga :   Ekspor Naik 12,24% dan Impor Turun 6,49%, Januari 2021 Terjadi Surplus Perdagangan US$1,96 Miliar

Masih kata Jokowi, pemimpin Indonesia kelak diharapkan dapat membawa keragaman dari seluruh elemen yang ada di Indonesia. Soalnya, Indonesia merupakan bangsa dan negara besar, yang membutuhkan pemimpin yang memahami persoalan tersebut.

“Pemimpinnya seperti apa, pemimpin Indonesia, memimpin Indonesia itu harus menyadari mengenai keberagaman Indonesia,” tutur Jokowi.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics