Tahun 2024, 61,2% Kredit Bank Sampoerna Disalurkan untuk UMKM

0
30

Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) terus memberikan dukungan kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia  melalui pemanfaatan teknologi digital.

Hingga akhir 2024, sebesar 61,2% pinjaman atau senilai Rp7,4 triliun secara langsung maupun tidak langsung, kreditnya diberikan kepada pelaku UMKM dan 38,8% sisanya atau sekitar Rp4,7 triliun kredit disalurkan kepada nasabah non-UMKM.

Secara keseluruhan, pinjaman yang disalurkan Bank Sampoerna per akhir 2024 senilai Rp12,1 triliun meningkat 6,2% dibandingkan jumlah yang disalurkan pada satu tahun sebelumnya. Pertumbuhan pinjaman ini melampaui pertumbuhan pinjaman UMKM di industri perbankan secara keseluruhan yang pada periode yang sama meningkat 3,4%.

Direktur Finance & Business Planning Bank Sampoerna, Henky Suryaputra, menyampaikan pertumbuhan kredit industri perbankan pada 2024 menunjukkan pertumbuhan kredit UMKM relatif sangat terbatas dibandingkan pertumbuhan kredit non-UMKM yang tumbuh hampir 4 kali lebih tinggi. 

“Lebih dari 90% pertumbuhan kredit perbankan tahun 2024 berasal dari penyaluran kredit ke non-UMKM. Pun demikian, Bank Sampoerna tetap berkomitmen terhadap UMKM. Kami berterima kasih kepada para mitra, termasuk perusahaan fintech, multifinance, dan koperasi atas komitmen serta sinergi dan kolaborasi dalam memberdayakan UMKM sebagai pilar perekonomian Indonesia melalui pemanfaatan ekosistem digital,” ujar Henky.

Baca Juga :   67% UMKM yang Belum Tersentuh Pembiayaan Disebut Pangsa Pasar Potensial

 Fungsi intermediasi yang berjalan dengan baik ditunjukkan dengan peningkatan penyaluran kredit yang disertai juga dengan peningkatan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK). 

Akumulasi DPK per akhir 2024 mencapai Rp13,3 triliun, meningkat 4,1% dibandingkan tahun sebelumnya per Desember 2023 sebesar Rp12,8 triliun. 

“Pertumbuhan kredit dan DPK yang berjalan seimbang mendukung pengelolaan likuiditas yang sehat. Kondisi likuiditas per akhir Desember 2024 sebagaimana ditunjukkan dengan rasio pinjaman terhadap DPK (Loan-to-Deposit Ratio/LDR) berada pada tingkat 90,8%. Kondisi ini kami pandang cukup ideal dalam menyeimbangkan likuiditas dan efisiensi,” ungkap Henky.

Bank Sampoerna membukukan laba bersih senilai Rp15 miliar di tahun 2024 dengan fundamental keuangan yang kuat untuk dapat terus berkembang. Mengantisipasi kemungkinan penurunan kualitas kredit yang disalurkan, pada tahun 2024 Bank Sampoerna secara konservatif membukukan beban penurunan nilai aset keuangan (impairment) senilai Rp281 miliar atau meningkat 35% dari yang dibukukan sepanjang tahun sebelumnya. Dengan demikian rasio kredit bermasalah terhadap keseluruhan pinjaman bruto (Gross Non-Performing Loan/NPL ) dijaga pada tingkat 3,8%, dengan NPL neto di 2,0%.

Baca Juga :   Mantapkan Inovasi Logistik, KiriminAja Dorong Online Seller & UMKM Naik Kelas

CEO Bank Sampoerna, Ali Yong, menyampaikan 2025 ini boleh jadi masih akan penuh tantangan. Di sisi lain, akses terhadap pembiayaan dan layanan keuangan merupakan faktor penting bagi kelangsungan sebuah bisnis. 

“Menyadari akan kebutuhan tersebut, kami berkomitmen untuk melayani lebih banyak UMKM dan memastikan UMKM dapat terus bertumbuh. Fundamental yang kuat dengan rasio kecukupan modal Bank Sampoerna sebesar 28,4% merefleksikan kesiapan kami,” ujar  Ali Yong.

 Misi memberdayakan UMKM juga dilaksanakan lewat peran pemberian jasa perbankan atau yang dikenal sebagai Bank as a Service (BaaS). Peningkatan peran ini terefleksikan dengan semakin banyak digunakannya jasa virtual account, pembayaran via QRIS, dan transfer dana melalui kerja sama mitra (host-to-host fund transfer) yang di sepanjang tahun 2024 berlangsung sebanyak lebih dari 24 juta transaksi dengan total nominal transaksi mendekati Rp140 triliun. Total nilai transaksi ini meningkat 35% dibandingkan nilai transaksi yang terjadi sepanjang tahun 2023.

Sembari terus memperkuat dukungan terhadap UMKM, Bank Sampoerna juga konsisten untuk meningkatkan literasi keuangan dan layanan digital. Bank Sampoerna menghadirkan kembali Sampoerna Fest. Melalui kegiatan tersebut, Bank Sampoerna ingin mengajak milenial dan generasi Z mengelola keuangan jangka panjang dengan memanfaatkan fitur Sampoerna Mobile Saving.

Baca Juga :   BRI: Menaikkan Kelas UMKM Lewat KUR

 “Tahun ini, kami akan memperluas cakupan roadshow dari Sampoerna Fest ke berbagai kota besar di Indonesia. Kami berkomitmen untuk menciptakan nilai tambah bagi nasabah, terkhusus gen Z dan milenial agar lebih memanfaatkan solusi keuangan digital untuk mencapai tujuan finansial mereka,” tutup Ali.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics