
Tahun 2021, BTN Alokasikan Capex untuk Transformasi Digital Sebesar Rp600 Miliar

Wakil Menteri BUMN I, Pahala Mansury/iconomics
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mengalokasikan anggaran belanja modal (capex) untuk transformasi digital sebesar Rp600 miliar pada tahun 2021. Sebagian besar anggaran tersebut akan digunakan untuk pengembangan aplikasi.
“Tahun ini kita anggarkan kurang lebih Rp500 miliar, tapi mungkin realisasinya kurang lebih sekitar Rp450 miliar sampai Rp460 miliar. Lumayan baik secara persentase dan tahun depan insya Allah kita akan investasi kurang lebih mencapai Rp600 miliar,” ujar Direktur Utama BTN, Pahala Mansury saat menjadi pembicara dalam webinar ‘Digitalisasi BUMN, Rabu (16/12).
Pahala mengatakan sebagian besar anggaran capex transformasi digital pada tahun 2020 ini digunakan untuk pembangunan infrastruktur Teknologi Informasi (TI). Rencananya pada tahun depan fokus penggunaanya beralih ke pengembangan aplikasi.
“Memang tantangannya buat kita semua adalah bagaimana kita bisa memperoleh talent untuk pengembangan IT yang cukup,” ujar mantan Direktur Keuangan Pertamina dan Direktur Utama Garuda Indonesia ini.
Untuk mengatasi tantangan terkait ketersediaan sumber daya manusia (talent) tersebut, pengembangan IT di BTN dilakukan melalui kemitraan seperti Build Operates Transfer (BOT) dan bentuk kemitraan lainnya. “Sehingga dalam hal ini pengembangan IT tidak terhambat ketersediaan talent yang dimiliki masing-masing perusahaan. Karena tentunya mencetak talent IT ini butuh waktu juga,” ujarnya.
Pahala mengatakan transformasi digital memang menjadi keniscayaan saat ini, apalagi selama dan setelah pandemi Covid-19 ini. BTN sendiri sudah meluncurkan www.btnproperti.co.id yang sudah tersedia baik berbasis web maupun aplikasi. Masyarakat bisa mengajukan aplikasi Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) melalui aplikasi tersebut.
Pahala mengatakan setelah diluncurkan pada akhir tahun lalu, btnproperti.co.id ini mendapat sambutan yang positif dari masyarakat, apalagi selama masa pandemi ini. “Dalam jangka waktu 9 bulan di tahun ini kita mendapatkan visitor sampai dengan 3,18 juta visitors,” ujarnya.
Aplikasi BTN Prperti ini sudah bekerja sama dengan 2.304 pengembang untuk 3.007 proyek properti dan tersedia 690.304 unit rumah di dalamnya.
Meskipun jumlah pengunjung sudah relatif banyak, Pahala mengatakan tantangan selanjutnya adalah bagaimana awareness ini berubah menjadi minat, lalu mengajukan aplikasi KPR dan pada akhirnya melakukan transaksi.
“Karena memang dari 3,18 juta visitors, yang menyampaikan aplikasi untuk memperoleh KPR kurang lebh hampir 18.000. Memang lumayan dan jumlah disburse-nya juga lumayan mencapai Rp1,2 triliun. Tetapi kalau dilihat dari potensi yang ada sebetulnya masih jauh,” ujanrya.
Leave a reply
