
Tahun 2020 Program B30 Selamatkan Devisa Negara Rp38,31 Triliun

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif dan jajarannya memberikan keteranga pers pencapaian sektor ESDM pada 2020, Kamis (7/1)/Iconomics
Pemerintah terus melanjutkan program B30 yang sudah dimulai sejak awal tahun 2020. Pada tahun lalu, program ini berhasil menyerap 8,46 juta kiloliter biodiesel .
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengatakan dari program B30 yang dijalankan sepanjang tahun 2020 lalu berhasil mengehemat devisa negara senilai Rp38,31 triliun atau US$2,66 miliar.
“Dan di tahun 2021, pemanfatan biodiesel pada program B30 ditargetkan mencapai 9,2 juta kiloliter,” ujar Arifin saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (7/1).
Konsumsi biodiesel dalam negeri terus mengalami kenaikan sejak pemerintah menggulirkan program mandatori penggunana biodiesel. Tahun 2014 lalu, penyerapan biodiesel dalam negeri baru mencapai 1,84 juta kiloliter. Meningkat tajam pada tahun 2019 setelah mulai 1 September 2018 pemerintah menggulirkan program B20, lalu dilanjutkan menjadi B30 pada 1 Januari 2020. Pada tahun 2019 penyerapan biodiesel dalam negeri mencapai 6,39 juta kiloliter.
Program mandaori ini selain menekan impor migas juga menciptakan instrumen pasar domestik sehingga mengurangi ketergantungan terhadap pasar ekspor. Dengan terjaganya konsumsi biodiesel dalam negeri melalui program mandatori B30, diharapkan dapat menyerap produksi CPO minimal sebesar 9,2 juta ton setiap tahunnya sehingga bisa menjaga keberlanjutan industri hulu sampai dengan hilir, menciptakan kestabilan harga CPO dan produk turunannya yang pada akhirnya juga akan memberikan dampak positif pada harga tandan buah segar di tingkat petani.
Leave a reply
