Strategi Waskita Karya, Memburu Proyek Strategis di Dalam Negeri dan Ekspansi ke Luar Negeri

0
475

BUMN konstruksi, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) terus berupaya meningkatkan perolehan kontrak baru dengan memburu proyek-proyek strategis di dalam negeri dan ekspansi ke luar negeri.

“Kami terus berburu proyek-proyek strategis di dalam negeri, selain itu juga kami ekspansi bisnis ke luar negeri. Bukan hanya sekedar mencari pengalaman, namun tujuannya untuk mencari profit,” ujar SVP Corporate Secretary Perseroan, Novianto Ari Nugroho, Senin (21/11).

Hingga Oktober 2022, Waskita Karya berhasil meningkatkan Nilai Kontrak Baru (NKB) dengan total Rp13,38 triliun. Raihan ini meningkat 10,64% YoY (year on year) dibandingkan periode yang sama atau pada tahun 2021 sebesar Rp12,09 Triliun.

Sumber penambahan NKB ini berasal dari proyek Pemerintah sebesar 68,19%, proyek Swasta sebesar 10,22%, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebesar 9,57% dan Pengembangan Bisnis Anak usaha Perseroan sebesar 12,03%.

Jika berdasarkan segmentasi tipe proyek, NKB tersebut terdiri dari segmen konektivitas Infrastruktur sebesar 49,76%, gedung sebesar 18,98%, EPC sebesar 11,15%, Sumber Daya Air (SDA) sebesar 8,09% dan Anak Usaha 12,03%.

Baca Juga :   Lebih Rendah dari Target, Waskita Karya Raih Kontrak Baru Rp20,23 Triliun Selama 2022

Novianto menjelaskan beberapa proyek dengan kontribusi terbesar sampai dengan Oktober 2022 adalah Proyek Gedung Sekretariat Presiden dan bangunan pendukung pada kawasan Istana Kepresidenan Ibu Kota Negara (IKN) dengan total nilai kontrak mencapai Rp1,35 Triliun, pembangunan jaringan SPAM Regional Umbulan Provinsi Jawa Timur senilai Rp115 miliar.

“Sebelumnya Waskita juga telah memenangkan 2 tender proyek IKN yaitu Proyek Jalan Tol IKN Segmen Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang senilai Rp990 miliar dan Pembangunan Jalan Kerja/Logistik IKN Paket Pembangunan Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4 senilai Rp182 miliar,” ujarnya.

Novianto juga menambahkan selain mengejar target kontrak baru, Perseroan juga melakukan strategic partnership untuk membantu perbaikan kinerja keuangan dan kinerja operasional.

Sebelumnya, dalam paparan publik 14 November lalu, Septiawan Andri Purwanto, Direktur Pengembagan Bisnis, PT Waskita Karya (Persero) Tbk menyampaikan, tahun ini Perseroan menargetkan kontrak baru sebesar Rp24 triliun hingga Rp25 triliun.

Perseroan optimistis kontrak baru tersebut dapat dapat terealisasi. “Di sisa waktu yang masih ada 1,5 bulan, kita optimis masih bisa mencapai sampai dengan di level Rp25 triliun,” ujar Septiawan.

Baca Juga :   7 Kreditur Bank Sepakati Restrukturisasi 75% Utang Waskita Karya

Menurutnya, saat ini Waskita sedang mengikuti proses tender sejumlah proyek dengan total nilai Rp25 triliun, dengan winning rate 26% hingga 30%.

“Kalau kita hitung dengan moderat winning rate sebesar 25%, kita mengharapkan masih bisa mendapatkan kontrak baru sebesar Rp6 triliun dari tender yang kita ikutin sampai dengan saat ini,” ujarnya.

Di luar proyek-proyek tersebut, tambahnya, masih ada proyek pengembangan bisnis internal sebesar Rp1,5 triliun yang juga sedang berproses. “Sisanya kami harapkan kontrak dari luar negeri. Jadi, sampai dengan akhir tahun kami optimis masih bisa mendapatkan kontrak baru di sekitar Rp24 triliun sampai Rp25 triliun,” ujarnya.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics