Strategi Perusahaan Pers Mencetak Cuan dengan Produk Berbasis Digital

0
439
Reporter: Rommy Yudhistira

Serikat Perusahaan Pers (SPS) meyakini konvergensi media/pers ke arah digital adalah keniscayaan. Berbagai cara sudah dilakukan perusahaan-perusahaan pers, seperti membuat website/portal news, masuk ke ranah media sosial, dan lain-lain produk jurnalistik medium digital. Hampir seluruh perusahaan pers cetak, minimal memiliki portal news sebagai upaya pengembangan bisnis dan adaptasi era digital.

Hanya saja, pada praktik menuju konvergensi digital, media masih kesulitan menemukan keseimbangan dan kestabilan bisnis. Target pembaca produk konvensional semakin mengecil, semakin segmented. Sementara pemasukan iklan digital masih belum bisa menggantikan iklan konvensional/print. Yang lebih banyak menikmati kue iklan digital, justru bukan media sebagai pemilik produk.

Wakil Pemimpin Redaksi Kompas.id, Tri Agung Kristanto mengungkapkan media–media yang tutup saat ini bukan karena disrupsi digital, tapi karena ketidakmampuan beradaptasi dan persoalan internal. Adaptasi digital yang dilakukan media juga sering tidak relevan.

“Kalau mau menambah pendapatan, media jangan hanya melakukan intensifikasi, lebih baik ekstensifikasi. Kami di Kompas tidak bisa berdiri sendiri, makanya membuat kaki-kaki (produk-produk) baru, seperti Kompas.id, Kompasiana, dll,” kata Tri yang juga salah satu Anggota Dewan Pers Komisi Pendidikan & Pengembangan Profesi Pers dalam keterangan resmi.

Baca Juga :   Peta Pelanggan Seluler di Indonesia

CEO Promedia Agus Sulistriono yang dulunya juga mengembangkan bisnis digital di Pikiran Rakyat Media Network, menegaskan bisnis media bisa berlanjut kalau menghasilkan profit. Dalam konteks tersebut, media harus membuat inovasi pada empat pilar. “Inovasi pada business model, business process, revenue model, dan creative content-nya,“ ujarnya.

Dalam workshop yang dihadiri insan media dari berbagai daerah, juga hadir beberapa perwakilan korporasi/brand untuk sharing tentang seperti apa produk digital media yang ramah pengiklan, serta seperti apa harapan dan dukungan mereka untuk keberlanjutan bisnis media. Head of Corporate Communications PT Astra International Tbk., Boy Kelana Soebroto, berharap Astra dapat membantu meningkatkan strategi media dalam memaksimalkan produk digitalnya, agar melalui media dapat memberi manfaat bagi masyarakat luas.

“Diantaranya juga sharing seperti apa produk digital media yang ramah pengiklan, serta seperti apa harapan dan dukungan kami untuk keberlanjutan bisnis media,” kata Boy.

Business Development Manager AdaKami Jonathan Kriss mengatakan pentingnya inovasi konten-konten digital yang dihadirkan media agar dapat menjadi bagian dalam kampanye korporasi/brand. “Harapannya teman-teman media digital juga bisa mengangkat konten eduksi yang lebih advance dalam membekali masyarakat kita dengan pertumbuhan industri digital secara umun dan khususnya di industri keuangan,” ujar Jonathan.

Baca Juga :   Telkomsel Terus Luaskan Kolaborasi untuk Memperkuat Misi Telco Go-Digital dan Menjadi “Digital-Telco” Company

Sementara itu, Rose Henindra, Manager Publisher Relantionship TADEX-Telkomsel menggarisbawahi maksimalisasi pemanfaatan digital marketing. Terutama ketika media tersebut merasa membutuhkan alternatif kanal beriklan selain hanya dari platform yang sudah ada.

Ia mengungkapkan ada empat strategi penempatan iklan website terbaik untuk publisher/media. Pertama, fokus ke customer experience. Kedua, analisa perilaku pengguna (user behavior). Ketiga, perhatikan data hasil kunjungan website. Keempat, perhatikan penempatan iklan pada website.

“TADEX menjembatani antara kebutuhan pengiklan saat ini, melalui kerja sama dengan publisher-publisher terpercaya dan terverifikasi Dewan Pers. TADEX memberikan solusi dan skema periklanan digital yang sehat, mudah, dan transparan, baik untuk pengiklan dan penerbit, sebagai wujud kontribusi dalam membentuk ekosistem digital di Indonesia,” ujar Rose.

Ketua Harian SPS Pusat, Januar P. Ruswita, menambahkan sebagian besar kue di platform digital dikuasai platform periklanan global. Ia berharap platform periklanan nasional yang ada sekarang bisa menciptakan iklim model bisnis media yang sehat. Mudah-mudahan juga mendukung produk jurnalistik yang berkualitas,” kata Januar.

Leave a reply

Iconomics