
Strategi Adira Insurance Tetap Tumbuh Positif di Tengah Pandemi dan Pasca Covid-19

Hassan Karim, Chief Marketing Officer Adira Insurance/iconomics
Pandemi Covid-19 telah melumpuhkan perekonomian dunia termasuk Indonesia. Pada triwulan ketiga lalu, ekonomi Indonesia mengalami kontraksi 3,49% secara tahunan (yoy).
Kelesuan ekonomi ini juga berdampak pada industri asuransi. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per September 2020, premi bruto asuransi umum turun 6,79% yoy, dari Rp50,78 triliun pada September 2019, menjadi Rp47,33 triliun.
Namun, di tengah kelesuhan ekonomi dan industri ini, sejumlah perusahaan asuransi umum bisa tetap mencatatkan perolehan premi yang baik. PT Asuransi Adira Dinamika Tbk (Adira Insurance) yang diakuisi Zurich Insurance Company (Zurich) pada November 2019, berhasil membukukan premi bruto kuartal III/2020 senilai Rp1,5 triliun atau naik sebesar 23,1% (yoy) dari kuartal III/2019 senilai Rp1,22 triliun.
“Dampak dari pandemi ini bukan hanya secara kesehatan, namun secara finansial dan psikologis. Namun, dalam masa yang penuh ketidakpastian inilah peran perusahaan asuransi menjadi sangat penting, untuk hadir bagi pelanggan serta memberikan dukungan dan perlindungan yang komprehensif,” ujar Hassan Karim, Chief Marketing Officer Adira Insurance, Kamis (3/12).
Pandemi ini juga telah mengubah cara masyarakat menjalankan kehidupan sehari-hari. Riset McKinsey & Company Covid-19 Consumer Pulse Surveys memaparkan perilaku pembelian pelanggan Indonesia bergeser secara online dan kemungkinan besar akan berlanjut setelah krisis. Hal ini didukung pula dengan semakin banyaknya masyarakat yang melek akan teknologi. Menurut Data Indonesia Digital Januari 2020, ada 175,4 juta pengguna mobile internet di Indonesia dan pengguna internet di Indonesia ada 64% dari total populasi.
Begitu pula dengan industri asuransi, ketika jalur tradisional terdampak oleh pandemi Covid-19, perusahaan dituntut untuk bergerak ke jalur digital. Adira Insurance sendiri sudah memulai perjalanan digitalisasinya sejak 2014, saat itu diawali dengan sentralisasi pembayaran klaim. Selanjutnya, Adira Insurance terus melakukan berbagai pengembangan dan inovasi.
“Ketika pandemi melanda dan seluruh dunia harus bekerja dari rumah, ini bukan merupakan hal baru bagi Adira Insurance. Kami telah menerapkan working from home sejak 2018, sehingga infrastuktur dan sistem IT kami siap untuk seluruh perusahaan agar tetap beroperasi dan memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Pelanggan kami pun juga dapat membeli produk-produk perlindungan dari website, call center, hingga berbagai partners e-commerce Adira Insurance,” ungkap Hassan.
Digitalisasi ini merupakan salah satu hal yang mendukung Adira Insurance untuk dapat terus bertahan di masa pandemi. Adira Insurance telah berkomitmen untuk melakukan inovasi secara digital untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan, salah satunya dengan Aplikasi Autocillin Mobile Claim yang memudahkan pengajuan klaim bagi pelanggan melalui smartphone. Pelanggan cukup foto kerusakan mobil, lalu upload di aplikasi, mobil tersebut langsung diperbaiki dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Jalur digital memang merupakan keniscayaan untuk menopang bisnis serta operasional bisnis yang lebih efektif dan efisien. Terlebih lagi kanal digital menjadi jalur yang paling diminati oleh generasi milenial. Perusahaan asuransi pun harus pandai memanfaatkan peluang digitalisasi.
“Setelah Covid-19 ini, kami yakin pelanggan kami akan memiliki standar yang lebih tinggi tentang produk perlindungan dan bagaimana mereka mendapatkan perlindungan. Strategi kami dalam memenangkan pasar adalah dengan berfokus kepada pelanggan untuk memberikan nilai lebih serta menggunakan data analitik untuk mendorong pertumbuhan premi,” ujar Hassan.
Saat ini Zurich memegang 80% saham Adira Insurance dan menjadi asuransi umum internasional teratas di Indonesia. “Indonesia merupakan salah satu pasar yang sangat penting bagi Zurich, kami melihat peluang yang sangat besar di industri asuransi di Indonesia. Kami berkomitmen untuk memberikan perlindungan komprehensif untuk masyarakat Indonesia melalui asuransi jiwa, asuransi umum konvensional dan syariah. Sinergi ini akan membawa banyak peluang bagi Adira Insurance dan juga bisnis Zurich di Indonesia,” ujar Hassan.
Leave a reply
