
SKK Migas Pangkas Target Lifting Minyak dan Gas Nasional

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto/The Iconomics
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memangkas target lifting minyak dan gas pada tahun ini. Untuk minyak, semula ditargetkan sebesar 755 ribu barel per hari diturunkan menjadi 705 ribu barel per hari.
“Selain itu untuk produksi gas, turunnya tingkat penyerapan gas oleh pembeli membuat target produksi ikut turun hingga 15%”, ujar Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam keterangan di Jakarta, Kamis (11/6).
Hingga Mei 2020, realisasi lifting minyak dan gas mencapai 1.712 ribu barel setara minyak per hari. Rinciannya, lifting minyak 701 ribu barel per hari dan lifting gas 5.658 juta kaki kubik per hari (MMscfd) atau setara 1.010 ribu barel minyak per hari. Lifting migas ini mencapai 90% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 sebesar 1.946 ribu barel setara minyak per hari.
Dwi mengatakan faktor rendahnya harga minyak dan LNG di tengah pandemi Covid-19 turut berdampak pada besaran investasi sektor hulu migas.
“Investasi awalnya ditargetkan US$ 13,8 miliar, namun berdasarkan kondisi saat ini kami melihat capaian maksimal di angka US$ 11,8 miliar”, kata Dwi.
Hingga Mei, investasi hulu migas mencapai US$ 3,93 miliar. “Kendati turun, SKK Migas melakukan beberapa upaya untuk memaksimalkan investasi hulu migas antaranya tetap melakukan open data dan promosi open area, menjaga keekonomian wilayah kerja, efisiensi biaya, dan memaksimalkan One Door Service Policy untuk mempercepat perizinan” tambahnya.
Dwi berharap langkah-langkah ini dapat membantu Kontraktor Kontrak Kerja Sama untuk memaksimalkan kinerjanya di saat sulit seperti ini.
SKK Migas saat ini berupaya untuk menjamin proyek-proyek yang akan onstream di tahun 2020 dapat berjalan tepat waktu. Untuk Kuartal tiga 2020, SKK Migas menargetkan 5 proyek migas akan onstream yaitu Lapangan MSTB Fase-1 WK Malacca Strait, Lapangan Cantik WK Belida, Kompresor Betung dan SKG-19 Musi Timur WK Indonesia Pt. Pertamina EP, Lapangan Meliwis WK Madura Offshore, dan Lapangan Peciko 8A WK Mahakam.
“Kami optimis dengan adanya tambahan produksi dari proyek-proyek ini dapat membantu tercapainya target lifting akhir tahun”, kata Dwi.
Sejauh ini, dari 5 proyek yang sudah onstream di 2020, SKK Migas mencatat adanya potensi penambahan produksi migas hingga 3.182 barel minyak per hari dan 109,5 MMscfd untuk gas.
Dwi juga menambahkan saat ini tidak ada lapangan yang dimatikan, namun tingkat produksinya memang melambat.
Leave a reply
