
Sinergi BSI dan SMF Terbitkan EBAS dan Surat Partisipasi Klaim yang Pertama di Indonesia

Sinergi PT SMF (Persero) dan BSI terbitkan efek beragun aset syariah (EBAS) berbentuk surat partisipasi (SP)/Istimewa
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) bersinergi dengan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF menerbitkan efek beragun aset syariah (EBAS) berbentuk surat partisipasi (SP). Produk hasil sekuritisasi aset syariah tersebut diklaim sebagai yang pertama di Indonesia.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi berharap, melalui penerbitan EBAS SP SMF-BRIS01 inklusi pasar keuangan dan pasar modal di Indonesia dapat terdorong, sehingga mampu menciptakan multiplier effect ke seluruh sektor. Kehadiran produk terbaru itu diharapkan bermanfaat untuk kemaslahatan umat dan menjadi pilihan instrumen investasi selain saham, sukuk, dan reksadana.
“Selaras dengan salah satu misi BSI untuk memberikan akses solusi keuangan syariah di Indonesia, kami berharap EBAS-SP yang diterbitkan perseroan ini mendapat animo yang baik dari investor,” kata Herry dalam keterangan resminya beberapa waktu lalu.
Di samping itu, kata Herry, penerbitan EBAS-SP diharapkan dapat memperkuat pembiayaan perumahan dengan skema syariah di Indonesia. Harapannya, EBAS-SP dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan terhadap kepemilikan rumah.
“Kami berharap peluncuran EBAS-SP SMF-BRIS01 ini bisa mendukung program-program pemerintah dalam memenuhi kebutuhan perumahan bagi masyarakat, sekaligus dapat memperdalam instrumen investasi di industri keuangan syariah Indonesia,” ujar Herry.
Sementara itu, Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo menuturkan, penerbitan EBAS-SP SMF-BRIS01 merupakan bentuk dari komitmen SMF dalam menjalankan special mission vehicle (SMV) Kementerian Keuangan untuk mendongkrak kembali sektor perumahan nasional melalui pendanaan kreatif. Karena itu, EBAS-SP dinilai mampu menghadirkan warna baru bagi pasar modal syariah di Indonesia.
Ananta mengatakan, investor akan memiliki pilihan baru untuk berinvestasi dalam efek yang sesuai dengan kaidah syariah, dengan underlying asset KPR iB milik BSI yang memberikan rasa aman yang lebih. “Ini merupakan titik tolak mengintensifkan kembali penerbitan EBAS-SP. Selain akan menjadi tonggak sejarah keberhasilan dunia pasar modal di Indonesia,” kata Ananta.
Masih kata Ananta, dalam penerbitan EBAS-SP, SMF berperan sebagai penerbit, arranger, dan pendukung pembiayaan. Sedangkan, BSI berperan sebagai pemberi pembiayaan asal dan penyedia jasa pada penerbitan EBAS-SP BRIS01.
Sebagaimana yang terdapat dalam prospektus ringkas, Direktur Treasury & International Banking BSI Moh. Adib mengatakan, EBAS-SP merupakan efek hasil proses transaksi sekuritisasi aset pembiayaan rumah sebesar Rp 325 miliar milik BSI yang diterbitkan oleh SMG. Masa penawaran EBAS-SP jatuh pada Senin (5/6) dengan tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada Kamis (8/6) besok.
Penerbitan EBA-SP SMF-BRIS01 ini dalam 2 tranches yaitu Kelas A yang ditawarkan melalui mekanisme penawaran umum dan Kelas B sebagai kelas subordinasi yang berfungsi melindungi Kelas A yang ditawarkan melalui penawaran terbatas.
EBAS-SP SMF-BRIS01 Kelas A ditawarkan dengan tenor rata-rata tertimbang jatuh tempo 4 tahun. Adapun nominalnya sebesar Rp 297,7 miliar. Sebagai bentuk perlindungan terhadap Kelas A, dibentuk Kelas B dengan total nominal Rp 27,3 miliar atau 8,4% dari jumlah kumpulan tagihan.
Leave a reply
