Setelah Terdampak Covid-19, UMKM Dapat Stimulus dari PEN dan KUR

0
138

Wabah Covid-19 dinilai memberi dampak besar terhadap usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia. Soalnya selama masa pandemi UMKM mengalami masalah kesulitan bahan baku, terhambatnya distribusi dan sulitnya akses permodalan.

“Ini membuat produksi terhambat dan penjualan atau permintaan menurun. Ini menunjukkan wabah Covid-19 berdampak besar terhadap UMKM,” kata Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dalam sebuah webinar, Selasa (15/12).

Airlangga mengatakan, selama pandemi dengan mengutip Katadata Insight Center sebanyak 82,9% UMKM terdampak negatif karena Covid-19. Hanya sedikit yang tumbuh positif yaitu sekitar 5,9%. Pandemi menyebabkan 63,9% UMKM mengalami penurunan omzet lebih dari 30% dan hanya sekitar 38% UMKM yang mengalami peningkatan pendapatan.

Jumlah UMKM di Indonesia, kata Airlangga, mencapai 64,2 juta. Kontribusinya mencapai 61,7% terhadap produk domestik bruto (PDB) atau sekitar Rp 8.573,59 triliun. Dari jumlah UMKM itu, hanya 16% yang menggunakan e-commerce untuk pemasaran produk.

“Itu sebabnya digitalisasi UMKM perlu didorong,” kata Airlangga.

Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara disiplin, menurut Airlangga, sejumlah indikator perekonomian bergerak positif yang antara lain Purchasing Managers’ Index (PMI) sudah berada di posisi 50,6. Ini berarti berada di level ekspansi dan tentunya menunjukkan pemulihan.

Baca Juga :   BNI akan Salurkan KUR 2022 Sebesar Rp38 Triliun

Airlangga mengatakan, langkah pemerintah menangani Covid-19 dengan testing, tracing, treatment, juga mengalokasikan anggaran pemulihan ekonomi nasional senilai Rp 695,2 triliun. Ini akan terus didorong agar pemulihan ekonomi cepat.

Pada 2020, kata Airlangga, telah dialokasikan anggaran PEN untuk UMKM senilai Rp 314,11 triliun dengan stimulus 6 program yaitu subsidi bunga; penempatan dana pemerintah di bank umum; penjaminan kredit UMKM; PPh final ditanggung pemerintah; pembiayaan investasi kepada koperasi melalui LPDB-KUMKM; dan bantuan presiden produktif bagi pelaku usaha mikro.

“Realisasi anggarannya per 9 Desember 2020 sudah mencapai Rp 103,31 triliun atau 90,53% dari pagu,” kata Airlangga.

Di samping program PEN, kata Airlangga, pemerintah juga memperluas stimulus kredit usaha rakyat (KUR) yang terdiri atas KUR supermikro, tambahan subsidi bunga KUR dan subisidi bunga KUR untuk semua debitur. Realisasi KUR per Januari 2020 mencapai Rp 180,1 triliun atau 94,79% dari target 5,62 juta debitur.

“Penyaluran KUR hingga Desember 2020 mayoritas kepada KUR mikro yakni 65,68%,” katanya.

Leave a reply

Iconomics