
Semester Pertama 2022, Kinerja Keuangan Astra Agro Lestari Tumbuh Positif

Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), Mario C.S. Gultom
PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) membukukan kinerja keuangan yang positif sepanjang semester pertama 2022, terutama tertolong oleh kenaikan harga jual Crude Palm Oil (CPO), meski volume produksi mengalami penurunan.
Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), Mario C.S. Gultom mengatakan pada semester pertama 2022, produksi Tandan Buah Segar (TBS) Astra Agro turun 12,1% menjadi 1,96 juta ton.
“Ini terutama disebabkan masih efek dari musim kemarau di tahun 2019 yang berefek sampai dengan semester satu tahun ini,”ujar Mario dalam workshop wartawan pasar modal, Rabu (10/8).
Penurunan produksi TBS ini, menurut Mario juga terjadi pada industri secara keseluruhan. Sehingga, pembelian TBS Astra Agro dari pihak eksternal juga mengalami penurunan sebesar 13,5% menjadi 1,43 juta ton.
Penurunan produksi TBS, baik inti maupun plasma, dan penurunan pembelian TBS dari pihak luar menyebabkan produksi Crude Palm Oil (CPO) Astra Agro pada semester pertama 2022 juga mengalami penurunan sebesar 15,8% menjadi 638 ribu ton.
Meski kinerja operasional mengalami penurunan selama semester pertama 2022, tetapi kinerja keuangan Astra Agro tetap mencatatkan pertumbuhan yang positif karena kenaikan harga jual CPO. Rata-rata harga jual CPO Astra Agro pada semester pertama 2022 meningkat 46,2% dari Rp10.724 per kg pada semester pertama tahun lalu menjadi Rp15.023 per kg pada semester pertama 2022.
Pendapatan bersih Astra Agro pada semester pertama 2022 naik tipis 1,2% menjadi Rp10,96 triliun.
“Kenapa kenaikannya cuma 1,2%? Ini disebabkan karena penurunan kuantitas penjualan kita. Itu yang menyebabkan kenaikan harga tidak sebanding dengan kenaikan pendapatan kita,”jelas Mario.
Sementara itu, laba operasional mengalami penurunan cukup dalam yaitu turun 28,4% menjadi Rp1,18 triliun. Tetapi laba bersih mengalami kenaikan yang cukup tinggi yaitu 24,6% menajdi Rp809,3 miliar.
Selama semester pertam 2022, Astra Agro menghabiskan belanja modal sebesar Rp497,2 miliar, naik 30,2% dibanding periode yang sama tahun lalu. Sebagian besar belanja modal ini digunakan untuk perawatan tanaman yang belum menghasilkan dari hasil replanting.
Kenaikan belanja modal ini terutama disebabkan oleh aktivitas operasional Perseroan yang makin leluasa seiring dengan terkendalinya pandemi Covid-19. “Pergerakan kontraktor sudah lebih leluasa ke dalam kebun kita, tidak seperti tahun lalu kita ketakutan untuk kedatangan orang,”ujarnya.
Astra Agro Lestari Tbk memiliki total luas perkebunan sawit sebesar 286,7 haktar yang terdiri dari 214,5 hektar perkebunan inti dan 72,2 haktar plasma. Mayoritas perkebunan sawit Astra Agro berada di Pulau Kalimatan yaitu seluas 130,8 hektar. Kemudian sisanya di Sumateara 105,2 hektar dan Sulawesi 50,7 hektar.
Leave a reply
