Sebanyak 1,8 Juta Vaksin Sinovac Tiba di Indonesia pada Hari Terakhir 2020, Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

0
133

Sebanyak 1,8 juta dosis vaksin buatan Sinovac tiba di Indonesia. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyambut kedatangan vaksin yang diangkut Garuda Indonesia tersebut di bandar udara Soekarno-Hatta, pada Kamis (31/12) di tengah hujan yang melanda wilayah Jakarta dan sekitarnya siang tadi.

“Alhamdulilah pada hari ini telah tiba 1,8 juta vaksin Sinovac di Indonesia, untuk selanjutnya vaksin ini akan dikirim ke Biofarma Bandung untuk penyimpanan sesuai dengan protokol penyimpanan vaksin secara aman, sesuai dengan standar WHO,” ujar Retno Marsudi saat konferensi pers.

Retno mengatakan ini merupakan pengiriman batch kedua setelah pengiriman batch pertama sebesar 1,2 juta dosis pada tanggal 6 Desember 2020 lalu. Dengan demikian, sudah terdapat 3 juta vaksin dari Sinovac yang berada di Indonesia.

Dalam waktu dekat, Retno menambahkan, diharapkan 15 juta dosis vaksin dari Sinovac yang masih berupa bahan baku juga akan tiba di Indoneisa dan selanjutkan akan diolah di pabrik Biofarma.

Retno mengatakan sejak awal pemerintah terus menjalin komunikasi untuk mengamankan suplai vaksin dari berbagai sumber lain.  “Kemarin Indonesia telah menandatangani komitmen suplai dari Novavax dengan  menggunakan platform protein subunit rekombinan yang berasal dari Amerika Serikat sebesar 50 juta dosis. Kemudian dengan AstraZeneca dengan menggunakan platform viral faktor berasal dari Inggris juga sebesar 50 juta,” jelasnya.

Baca Juga :   Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

Secara paralel pembicaraan berkesinambungan saat ini juga sedangkan dilakukan dengan perusahaan vaksin lainnya yaitu Pfizer-BioNTech dari Amerika Serikat dan Jerman.

Retono juga menyampaikan kabar gembira bahwa Emergency Use Authorization (EUA) untuk vaksin buatan AstraZeneca sudah diberikan Medicines and Healthcare products Regulatory Agency (MHRA).

“Ini tentunya merupakan kabar yang baik untuk kita semua karena MHRA merupakan salah satu dari 6 stringent regulatory authority yang memiliki mekanisme relience dengan BPOM. Melalui mekanisme relience ini proses penerbitan Emergency Use Authorization atas vaksin AstraZeneca di Indonesia akan lebih mudah,” ujarnya.

Hasil Emergency Use Authorization di Inggris ini, jelasnya, dapat dijadikan basis dan review dikeluarkannya Emergency Use Authorization di Indonesia. “Sebagaimana yang dijelaskan oleh BPOM kemarin upaya terkoordinasi dengan semua pihak dan lembaga terkait  baik di Indonesia maupun di luar negeri terus dilakukan untuk mempercepat proses Emergency Use Authorization. Tentuya proses ini tidak akan pernah mengkompromikan aspek keamanan, efektifitas, dan kualitas vaksin” ujar Retno.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menambahkan pemerintah terus bekerja keras untuk memastikan program vaksinasi nasional Covid-19 bisa dijalankan dengan sebaik-baiknya. “Sejak Bapak Presiden memutuskan di rapat kabinet terbatas di hari Senin, kami langsung tidak ada hentinya terus bekerja. Pemerintah terus bekerja tidak kenal siang dan malam, hari libur maupun hari kerja. Hari Selasa kami menyampaikan rencana tersebut ke  publik, hari Rabu kemarin Biofarma sudah menandatangani perjanjian pemesanan 50 juta vaksin dari AstraZeneca dan juga dari Novavax, kedunya berasal dari Inggris dan juga berasal dari Amerika. Dan hari ini kita menyaksikan bersama datangnya batch kedua dari vaksin Sinovac ke Indonesia,” ujar Budi.

Baca Juga :   Indonesia Kembali Terima 500 Ribu Dosis Vaksin Sinopharm untuk Vaksinasi Gotong Royong

Budi mengatakan vaksin ini akan segera didistribusikan ke 34 provinsi di Indonesia untuk memulai tahap pertama vaksinasi untuk tenaga kesehatan.

Budi mengingatkan meski vaksinasi ini sudah mulai dijalankan, tetapi prosesnya membutuhkan waktu kurang lebih 12 bulan. Karena itu, ia berharap agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan.

“Dengan berjalannya program vaksinasi ini kita justru harus tetap menjalankan protokol kesehatan, mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak. Mudah-mudahan apa yang kita lakukan di sini bisa diikuti, bisa didukung oleh seluruh rakyat Indonesia karena tidak mungkin pemerintah bisa melakukan ini sendiri,” ujar mantan dirut Bank Mandiri ini.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics