Rumah.com: Konsumen Masih akan Tetap Beli Hunian pada Tahun 2020 dan 2021

0
994

Country Manager Rumah.com Marine Novita/Propertyguru

Marine menambahkan Rumah.com Indonesia Property Market Index–Suplai Q2 2020 berada pada angka 131,6 atau naik sebesar 21% (quarter-on-quarter) dan 46% (year-on-year). Kenaikan pada kuartal kedua ini tampaknya sebagai kompensasi dimana suplai pada kuartal sebelumnya tertahan dan turun sebesar 5% (QoQ) pada kuartal pertama 2020.

Namun optimisme yang terlihat pada indeks suplai masih belum diikuti oleh indeks harga. Rumah.com Indonesia Property Market Index – Harga Q2 2020 mencatat indeks harga berada pada angka 110,6 atau turun 1,7% dari kuartal sebelumnya. Secara year-on-year, indeks masih menunjukkan kenaikan sebesar 2,3%. Rumah.com mengklaim data RIPMI ini memiliki akurasi yang cukup tinggi untuk mengetahui dinamika yang terjadi di pasar properti di Indonesia, karena merupakan hasil analisis dari 400.000 listing properti dijual dan disewa dari seluruh Indonesia, dengan lebih dari 17 juta halaman yang dikunjungi setiap bulan dan diakses oleh lebih dari 5,5 juta pencari properti setiap bulannya.

Marine menjelaskan bahwa optimisme dari sisi penyedia suplai ini terlihat dari naiknya suplai properti secara nasional. Memasuki fase adaptasi kebiasaan baru, penyedia suplai properti melakukan koreksi harga untuk menjaga daya tarik properti di mata konsumen. Karena itu, kuartal kedua masih menjadi buyer’s market, dimana konsumen memiliki daya tawar yang lebih tinggi.

Baca Juga :   Rajawali Property Group Gandeng 6 Artisan Interior Hadirkan Konsep Lavish dan Luxury Residential

Dalam siaran pers yang dirilis Rumah.com menyebutkan kenaikan harga properti secara nasional lebih banyak dipengaruhi oleh kenaikan harga rumah tapak. Indeks harga rumah tapak tercatat sebesar 114,9 pada kuartal kedua 2020, turun sebesar 0,7% secara kuartalan, namun secara tahunan masih menunjukkan kenaikan sebesar 3%. Kenaikan rata-rata tahunan untuk rumah tapak sebelumnya adalah 6%. Berbeda dengan rumah tapak, indeks harga apartemen tercatat pada 116,5 atau naik tipis sebesar 0,4% (quarter-on-quarter) dan 1,5% (year-on-year). Angka kenaikan tahunan pada kuartal kedua 2020 ini masih lebih kecil dibandingkan rata-rata kenaikan apartemen secara tahunan yakni sebesar 5%.

Tren pertumbuhan indeks harga kuartalan dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan di sejumlah wilayah penyuplai besar, seperti Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Indeks harga properti Q2-2020 di Banten tercatat sebesar 105,6 atau turun sebesar 1,8% secara kuartalan. Di Jawa Timur juga turun sebesar 1,11% secara kuartalan (quarter-on-quarter), berada pada indeks 91,5. Jawa Barat berada pada indeks 117,1 atau tercatat turun 0,9%. Sebaliknya DKI Jakarta terlihat lebih resisten dimana justru menunjukkan tren positif. Indeks harga properti DKI Jakarta berada pada angka 112,1 atau naik sebesar 1,8% (quarter-on-quarter).

Baca Juga :   99 Group Akuisisi SRX, Portal Jual Beli dan Penyedia Data Properti dari Singapura

Rumah.com menyebutkan pengembang dan penyedia suplai properti lebih optimistis dengan new normal yang sudah berjalan. Setelah pada kuartal sebelumnya menahan diri untuk meluncurkan unit-unit baru, pada kuartal ini penyedia suplai sudah mulai meluncurkan suplai-suplai baru. Ini terlihat dari peningkatan suplai properti pada kuartal kedua 2020 ini. Indeks suplai hunian nasional pada kuartal kedua 2020 berada pada angka 131,6 atau naik sebesar 21% dibandingkan kuartal sebelumnya. Kenaikan pada kuartal kedua ini tampaknya sebagai kompensasi di mana suplai pada kuartal sebelumnya tertahan dan turun sebesar 5% (quarter-on-quarter) pada kuartal pertama 2020. Kenaikan indeks suplai hunian nasional kuartalan ini merupakan cerminan daerah-daerah penyuplai hunian terbesar seperti Jawa Barat, yang mengalami kenaikan sebesar 22,3%, DKI Jakarta sebesar 13%, Banten dan Jawa Timur masing-masing naik 18,5% dan 33%. Indeks suplai rumah tapak berada pada angka 128,4 atau naik 22% dari kuartal sebelumnya, sedangkan indeks suplai apartemen berada pada angka 106,6 atau mengalami kenaikan sebesar 12% dibandingkan kuartal sebelumnya.

Halaman Berikutnya
1 2

Leave a reply

Iconomics