Resi Gudang Juga Berperan Penting dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan

0
664

Resi Gudang yang telah berjalan lebih dari 15 tahun di Indonesia saat ini banyak dilihat dari aspek kesejahtaraan untuk para petani dan pemilik komoditas. Namun instrumen ini juga bisa menjadi bagian untuk mendukung  ketahanan pangan nasional, terutama dari sisi rantai pasok (Supplay Chain).

Izza Mafruhah, Pengamat Ekonomi dan Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univesitas Sebelas Maret Surakarta mengatakan dalam konteks ketahanan pangan, Resi Gudang menjadi instrumen yang dapat membantu dari aspek produksi berupa pembiayaan dan juga aspek penjagaan harga untuk menekan laju inflasi. Hal ini karena hasil pertanian adalah salah satu produk yang tergantung pada kondisi alam dan musim, dan tanaman pangan  membutuhkan masa sekitar 3 sampai 4 bulan sekali panen.

“Pada saat panen raya jumlah produk melimpah sehingga harga turun sebaliknya pada masa tanam dan produksi, hal ini menyebabkan harga fluktuatif. Salah satu alternatif dalam mengatasi ini adalah dengan menyiapkan saluran distribusi yang menjaga ketersediaan barang sekaligus meredam fluktuasi harga agar tidak merugikan baik petani maupun konsumen, dan itu bisa dengan melalui sistem resi gudang,” ujarnuya dalam keterangan pers, Kamis (16/12).

Baca Juga :   6 Bulan Berjalan, Nilai Transaksi Pasar Fisik Timah dalam Negeri Rp538 Miliar

Menurut Izza, perlu upaya bersama dari para pemangku kepentingan, baik pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat dan juga media perlu melakukan kolaborasi untuk mengoptimalkan sistem resi gudang ini dalam mendukung ketahanan pangan.

Beberapa upaya yang perlu dilakukan adalah ; Pertama, melakukan sosialisasi tentang SRG, tujuan, aktivitas serta upaya yang dilakukannya termasuk dalam hal bantuan pembiayaan yang bisa diberikan kepada pelaku usaha. Langkah ini perlu dilakukan oleh pemerintah termasuk dengan menggandeng akademisi dan media Kedua, meningkatkan kemudahan dan keterjangkauan akses pembiayaan kepada pihak petani dan pelaku usaha pertanian agar tidak terjebak pada pembiayaan illegal; Ketiga,  bekerja sama dengan pelaku usaha di bidang pemasaran agar mampu menyalurkan barang kebutuhan pangan dengan kualitas yang baik dan harga yang terjangka; Keempat,  melakukan pendekatan kepada pihak pemerintah khususnya dalam penjaminan pinjaman (government guarantee) terhadap petani dan UMKM terkait.

Agung Rihayanto, Direktur PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) mengatakan dalam kaitan dengan ketahanan pangan ini, Sistem Resi Gudang dapat dimanfaatkan dari sisi supplay chain atau rantai pasoknya. “Hal ini karena pada intinya bicara ketahanan pangan adalah tentang ketersediaan dan keterjaungkauan masyarakat terhadap kebutuhan pangan. Untuk itu, dengan Sistem Resi Gudang, ketersediaan akan terjaga sehingga masyatakat mendapatkan kemudahan dalam hal mendapatkan kebutuhan pangan,” ujarnya.

Halaman Berikutnya
1 2

Leave a reply

Iconomics