Presiden Jokowi Ungkap 3 Strategi Bangun Ekonomi Indonesia ke Depan

0
284
Reporter: Maria Alexandra Fedho

Presiden Joko Widodo menjelaskan strategi dalam pembangunan ekonomi saat pidato pada acara B20 Summit yang diselenggarakan di Nusa Dua Bali pada 14 November 2022.

Program tersebut, pertama ialah hilirisasi, industrialisasi, dan akan menghentikan ekspor mineral mentah. “Bahan-bahan mentah yang kita miliki memang harus kita stop (diekspor) untuk mendapatkan nilai tambah di dalam negeri. Baik yang berkaitan untuk pendapatan negara, baik yang berkaitan dengan penciptaan lapangan kerja dan sudah kita mulai dengan nikel dalam rangka membangun sebuah ekosistem besar EV (electric vehicle) baterai listrik untuk mobil listrik,” kata Presiden Jokowi.

Program kedua yang dicanangkan ialah tentang pembangunan ekonomi hijau di Indonesia. Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang sangat besar hingga terdapat potensi 434 ribu megawatt baik dari hidropower, geotermal, solar panel, dan angin.

Lebih rinci, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa sudah menyiapkan lahan seluas 30 ribu hektar di Kalimantan Utara untuk green industrial. Di dekat daerah tersebut juga terdapat sungai Kayan yang dapat memproduksi energi bersih, energi hijau sebesar 13 ribu megawatt.

Baca Juga :   Jokowi Harus Perhatikan Semua Jalan Rusak di Semua Daerah, Jangan Hanya Lampung

Adanya berbagai potensi yang menjanjikan ini membuat Presiden RI, terus mengajak investor untuk menjalin kerja sama dengan Indonesia. Hal ini agar dapat bersama-sama membangun produk-produk hijau yang ada di Indonesia

Terakhir, program tersebut berupa digitalisasi. Terhitung sudah tiga tahun, Indonesia memasukkan usaha-usaha mikro untuk masuk ke digital platform. Angka digitalisasi usaha-usaha mikro pun sudah cukup banyak.

“Sudah ada 19 juta usaha kecil mikro yangg sudah masuk platform digital dari 64 juta UMKM yang kita miliki, target kita nanti di 2024 kita harapkan mencapai diatas 30 juta,” jelasnya.

Presiden Jokowi juga menitipkan pesan kepada perusahaan-perusahaan besar agar mau membesarkan usaha-usaha kecil mikro agar tidak tertinggal.

Tidak hanya mengungkapkan mengenai program pembangunan ekonomi saja, Jokowi juga menjelaskan angka pertumbuhan ekonomi di Indonesia. “Di kuartal kedua masih tumbuh selama 5,44% dan di kuartal ketiga menjadi 5,72%. Inflasi di bulan September karna kenaikan harga BBM menjadi 5,9% tetapi bulan Oktober inflasi turun di angka 5,7%,” jelas Presiden.

Leave a reply

Iconomics