PR Harus Punya Kemampuan Negosiasi dan Kolaborasi

Semua sektor usaha mengalami dampak dari penyebaran Covid-19. Kebiasaan baru dalam menjalankan aktivitas perlahan mulai menjadi hal yang biasa dilakukan.

Untuk mempertahankan keberlangsungngan usaha, banyak perusahaan melakukan berbagai macam cara. Peran public relations (PR) sangat dibutuhkan dan menjadi fungsi strategis dalam upaya menjaga reputasi dan membantu menangkap peluang.

Menurut Corporate Secretary, Legal Compliance & APUPPT Division Head PT Mandiri Tunas Finance Arif Reza Fahlepi, dalam acara kuliah umum Crisis Management di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), mengatakan bahwa sebagai PR harus memiliki kepekaan, adaptif dan cepat dalam menyikapi suatu peristiwa.

Selain itu, PR juga harus memiliki kemampuan bernegosiasi, berkolaborasi, menyampaikan pesan dengan berbagai macam media agar dapat diterima dengan baik oleh konsumen.

“Sebagai PR kita juga harus dapat men-support aktivitas korporat dan cepat melihat peluang meski dalam keadaan crisis,” kata Reza.

Reza mengatakan bahwa kecepatan dalam menyelesaikan masalah akan menjadi investasi untuk perusahaan karena konsumen merasakan pelayanan yang baik sehingga tidak menutup kemungkinan konsumen tersebut memberikan rekomendasi yang positif kepada koleganya untuk menjadi konsumen perusahaan kita nantinya.

Dekan FISIP UAI Dr. Irwa Rochimah Zarkasi S.E, M.Si mengatakan bahwa kegiatan kuliah umum ini dilakukan sebagai bagian dari program kampus merdeka dan selalu mengundang praktisi-praktisi dari luar kampus agar peserta didiknya mendapatkan pengetahuan praktik yang up to date.