PPATK Siap Laporkan Hasil Penyelidikan Aliran Dana Kasus Jiwasraya ke Kejagung

Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sedang memeriksa transaksi dan aliran dana terkait dugaan korupsi di PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Pengecekan tersebut dilakukan PPATK atas permintaan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin mengatakan, pihaknya tentu saja akan membantu BPK dan Kejaksaan Agung dalam menuntaskan kasus dugaan korupsi Jiwasraya. Salah satu pendekatan yang akan dilakukan PPATK adalah dengan mengikuti aliran dana yang terkait dengan transaksi Jiwasraya.

“Pada prinsipnya PPATK itu akan mendukung khususnya pendekatan follow the money, jadi dari aliran transaksinya saja,” kata Kiagus di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (21/1).

Dikatakan Kiagus, pihaknya akan mengecek yang meliputi setiap transaksi Jiwasraya, serta setiap individu yang berkaitan. Dan dipastikan tidak akan terbatas terhadap 5 orang yang kini menjadi tersangka dalam kasus itu.

Mereka yang menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi Jiwasraya adalah Komut PT Hanson International Benny Tjokrosaputro; Preskom PT Trada Alam Minera (Tram) Heru Hidayat; mantan Direktur Keuangan Jiwasraya Harry Prasetyo; mantan Dirut Jiwasraya Hendrisman Rahim; dan mantan Kepala Divisi Investasi dan Keuangan Jiwasraya, Syahmirwan.

PPATK, kata Kiagus, akan terus berkolaborasi dengan Kejaksaan Agung dengan memperbarui informasi terkait kasus itu. Masyarakat dan media massa juga tetap bisa mendapatkan hasil penyelidikan PPATK yang terbaru melalui Kejaksaan Agung.

“Kami sedang proses, dan hasilnya (akan) kami sampaikan kepada penegak hukum. Konfirmasi ke Kejaksaan (Agung) saja,” kata Kiagus.

Dalam kasus ini, Kejaksaan Agung mengaku sedang meneliti 55 ribu transaksi yang berkaitan dengan kasus dugaan korupsi Jiwasraya. Jaksa akan mempelajari aliran dana nasabah yang diinvestasikan oleh mantan jajaran direksi Jiwasraya.