PLN, PTPN dan Perhutani akan Sukseskan Program Co-Firing

0
693

Sinergi BUMN untuk energi yang ramah lingkungan dilakukan oleh PLN, PTPN Group dan Perhutani. Persisnya kolaborasi dalam pelaksanaan co-firing di 52 lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara. Kementerian BUMN telah menargetkan program co-firing dalam Strategic Mapping BUMN untuk kluster energi untuk membangun ketahanan energi.

Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury mengatakan co-firing PLTU punya kontribusi besar dalam peningkatan bauran energi baru terbarukan (EBT) serta jadi bagian dari ekosistem listrik kerakyatan. Menurut Pahala, sinergi tiga BUMN ini sangat penting dalam menjamin pasokan biomassa untuk program co-firing PLTU, serta memberi nilai tambah bagi bisnis Perhutani dan PTPN.

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan co-firing PLTU adalah upaya untuk memenuhi target nasional bauran EBT 23% pada 2025.

“Sejauh ini, PLN menargetkan 52 lokasi co-firing PLTU tersebar di seluruh Indonesia. Untuk itu, dibutuhkan pasokan biomassa sebesar 9 juta ton/tahun pada 2025 dan kedepannya yang diharapkan dapat dipenuhi dari Perhutani dan PTPN dari fasilitas yang posisinya terjangkau dari 52 lokasi tersebut,” kata Zulkifli dalam siaran pers tertulis.

Baca Juga :   Komisi VI Usulkan Rapat Gabungan Bahas Sisa Vaksin Gotong Royong dan Obat

Ketiga BUMN tersebut melakukan Head of Agreement (HoA). Dalam HoA tersebut Perhutani akan menyediakan woodchip dalam bentuk serbuk (sawdust), PTPN memasok limbah perkebunan/tandan kosong segar. Adapun PLN sebagai pembeli, sementara Perhutani dan PTPN sebagai pemasok.

Direktur Utama PTPN Group Mohammad Abdul Ghani mengatakan program co-firing PLTU batu bara dengan biomassa merupakan salah satu program “Green Booster” untuk mendukung target bauran EBT Nasional.

Ia mengatakan PTPN Group memiliki potensi biomassa berbasis komoditi perkebunan yang cukup besar antara lain Biomassa dari komoditi Kelapa Sawit, Karet dan Tebu yang dimiliki oleh PTPN I hingga PTPN XIV.  PTPN Group mengestimasikan dapat menyuplai 500 ribu ton tandan kosong segar kepada PLN dan angka tersebut dapat berkembang hingga 750 ribu ton tankos segar per tahun pada 2024 sesuai dengan RJPP PTPN Group.

Direktur Utama Perhutani Wahyu Kuncoro mengatakan saat ini Perhutani memiliki sumber daya kawasan hutan seluas 2,4 juta Ha di pulau Jawa & Madura dan 1,3 juta Ha di luar Pulau Jawa yang dikelola oleh Anak Perusahaan dan dapat dikembangkan menjadi hutan tanaman energi. Adapun yang telah dikembangkan hutan tanaman energi seluas ±27 ribu Ha dari rencana seluas sekitar 70 ribu Ha.

Baca Juga :   Kita Tunggu Bank Digital Besutan Bank Mandiri

Perhutani juga menyiapkan kluster tanaman energi seluas 70 ribu Ha dan rencana industri turunannya yaitu wood chip dan wood pellet sejak 2019, dan telah menjadi program dalam RJPP 2020-2024 karena peluang pasar luar negeri yang menjanjikan.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics