
Pesan Luhut ke 3 Menteri, Mulai soal Nelayan hingga Infrastruktur

Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan /The Iconomics
Rapat kementerian di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi membahas berbagai isu terutama program strategis dalam negeri. Dari soal keberadaan nelayan, infrastruktur hingga kepariwisataan.
Soal ini, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, soal nelayan, misalnya, Menteri Kelautan dan Perikanan diminta untuk mendorong nelayan-nelayan untuk melaut di Laut Natuna Utara. Itu sebagai cara untuk mencegah pencurian ikan oleh kapal-kapal Tiongkok.
“Nelayan yang sudah di utara itu agar bisa segera berfungsi, kedua bisa direct call,” kata Luhut di Jakarta beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, pemerintah diketahui telah mengirim sejumlah nelayan Pantai Utara Jawa (Pantura) untuk meramaikan Laut Natuna Utara. Mereka dikirim setelah adanya ketegangan dengan nelayan Tiongkok yang mengambil ikan di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.
Selain ke Menteri Kelautan dan Perikanan, Luhut juga berpesan kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama untuk terus memenuhi dan memperhatikan permasalahan fasilitas di tempat wisata di sejumlah daerah Indonesia. Fasilitas itu antara lain tentang keberadaan rumah sakit.
“Jadi orang-orang selalu membuat Indonesia itu kuning atau hati-hati, karena kita nggak punya persiapan (fasilitas),” kata Luhut.
Pernyataan ini disampaikan Luhut karena wabah virus corona yang menyebar masif secara global dan sangat mempengaruhi sektor pariwisata Indonesia. Apalagi penerbangan langsung dari Tiongkok ke Indonesia dan sebaliknya ditutup untuk sementara. Akibatnya, Kementerian Pariwisata berpotensi kehilangan devisa hingga mencapai US$ 4 miliar.
Sementara, kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Luhut meminta untuk memperhatikan konektivitas antara pelabuhan dan jalan. Sebab, selama berpuluh-puluh tahun belum ada koneksi yang bagus antar-keduanya.
“Ya kita harus sambungkan link-link-nya, masak pelabuhan ada, jalannya nggak ada,” kata Luhut.
Leave a reply
