
Perusahaan AS Dikabarkan Dapat Izin Perpanjang Kerja Sama dengan Huawei

Pendapatan Huawei tumbuh di kuartal 3, 2019/Technology News World
Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengizinkan perusahaan-perusahaannya memperpanjang kontrak bisnis dengan Huawei. Padahal, sebelumnya pemerintah AS memasukkan perusahaan teknologi raksasa asal Tiongkok itu ke dalam daftar hitam.
Keputusan tersebut merupakan buntut dari perang dagang antar-kedua negara yang sudah berlangsung lebih dari setahun. Keputusan mengeluarkan perpanjangan izin terhadap perusahaan-perusahaan AS itu akan berlaku pada Senin (18/11) nanti.
Akan tetapi, seperti diberitakan Channel News Asia pada Sabtu (16/11) dengan mengutip New York Times, perpanjangan izin yang dikeluarkan pemerintah AS itu hanya berlaku untuk jangka waktu tertentu. Keputusan tersebut bisa saja berubah menunggu hasil negosiasi dagang antara AS dan Tiongkok.
Soal informasi ini, Huawei dan pemerintah AS tak mau menanggapinya. Sebelumnya, Huawei masuk daftar hitam AS lantaran dituduh menjadi ancaman bagi keamanan nasional dan menjadi alat untuk kepentingan luar negeri Tiongkok di bawah kontrol Partai Komunis Tiongkok. Tuduhan yang tak berdasar ini sudah berulangkali dibantah Huawei.
Karena “daftar hitam” itu, Google memutuskan untuk menunda beberapa kerja sama bisnis dengan Huawei. Google mencoba melobi Presiden Donald Trump soal kemungkinan tetap bekerja sama dengan Huawei.
Kendati begitu, pendapatan Huawei di kuartal (3 bulanan) ketiga tumbuh sekitar 24,4% meski masuk dalam daftar hitam pemerintah AS. Huawei disebut mampu menjual 185 juta unit telepon pintar pada 2019.
Angka ini naik sekitar 26% secara tahunan. Huawei memperkirakan pendapatan tahun ini akan turun lantaran mendapatkan sanksi dari AS. Diperkirakan pendapatan perusahaan hanya sekitar US$ 10 miliar tahun ini.
Leave a reply
