Pertumbuhan Ekonomi 2021 Tergantung Situasi Covid-19 dan Vaksinasi

0
372

Kementerian Keuangan memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan kembali mencapai 5,5% pada 2021. Perkiraaan ini muncul lantaran adanya vaksin untuk Covid-19 sehingga memunculkan harapan dan situasi yang lebih baik pada 2021.

Selain perkiraan dari Kementerian Keuangan, menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Bank Pembangunan Asia (ADB) juga memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di posisi 4,5% di 2021. Kemudian, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan Indonesia tumbuh 6,1%, Bank Dunia 4,4% serta Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memprediksi 4,0%.

“Prediksi ini sangat tergantung pada kondisi Covid-19 dan vaksinasi, apakah bisa membalikkan kepercayaan sehingga kegiatan agregat demand dan agregat supply kembali mendekati normal,’ kata Sri Mulyani dalam keterangan resminya secara virtual, Senin (21/12).

Sri Mulyani menuturkan, proyeksi 2020 yang mengalami kontraksi terlihat bawah revisi terutama ada pada beberapa faktor yaitu konsumsi masyarakat. Proyeksinya untuk Kuartal IV/2020 yang tentu saja hingga akhir Desember nanti di kisaran -3,6% hingga -2,6%.

Proyeksi ini, kata Sri Mulyani, lantaran wabah Covid-19 meningkat pesat di Desember 2020 dan langkah-langkah pembatasan juga mulai diketatkan yang menyebabkan konsumsi tidak bisa mengalami normalisasi secara lebih cepat seperti yang diprediksi semula. Karena itu, secara keseluruhan 2020, konsumsi rumah tangga berada di kisaran -2,7% hingga -2,4%.

Baca Juga :   Selain Kinerja Keuangan Positif, Transformasi Bikin Krakatau Steel Semakin Efisien

“Ini salah satu penyebab kenapa kita merevisi proyeksi ekonomi 2020 yang sedikit agak turun menjadi -2,2% hingga -1,7%,” kata Sri Mulyani.

Sementara itu, kata Sri Mulyani, konsumsi pemerintah yang sudah bekerja secara ekstra keras di kuartal III untuk keseluruhan tahun ini masih di kisaran -0,3% hingga positif 0,3%. Sedangkan, untuk kuartal IV diperkirakan akan mengalami kontraksi karena eksekusi kuartal IV tentu akan dilihat sampai belanja kementerian/lembaga (K/L) yang bisa menjadi pertimbangan.

“Sementara investasi masih mengalami kontraksi di kisaran 4%. Di kuartal IV di kisaran -4,3% hingga -4,0% sehingga keseluruhan tahun untuk investasi masyarakat atau dunia usaha ada di kisaran -4,5% hingga -4,4%,” kata Sri Mulyani.

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics