Pertamina Susun 2 Prioritas Kerja di 2021, Apa Saja?

PT Pertamina (Persero) sebagai korporasi sekaligus badan usaha milik negara (BUMN) akan menyusun prioritas kerja yang meliputi 2 hal pada 2021. Pertama, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 109 tahun 2020, Pertamina akan menggarap Proyek Strategis Nasional (PSN).

“Kedua, prioritas kerja Pertamina terkait dengan penugasan pemerintah,” kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, Selasa (9/2).

Berdasarkan Perpres tersebut, kata Nicke, mengatur PSN baik di sektor hulu maupun sektor hilir dan juga energi baru terbarukan (EBT) untuk periode 2020 hingga 2024. Ruang lingkup dan tanggung jawab Pertamina untuk PSN berdasarkan Perpres tersebut antara lain gas processing facility, kilang dan infrastruktur bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji.

Dari sisi hulu, kata Nicke, proyek yang masuk PSN adalah  Jambaran Tiung Biru yang merupakan gas processing facility yang rencananya akan mulai beroperasi di akhir tahun ini. Pertamina akan bisa memasok gas ke kawasan jawa Timur dan Jawa Tengah sebanyak 172 juta juta kaki kubik per hari.

“Ini masih bisa dikembangkan lagi ada 20. Dan ini tentunya akan menambah portfolio dalam natural gas pipeline-nya Pertamina Group,” ujar Nicke.

Yang kedua, kata Nicke, proyek refinery dan petrochemical. Jadi ini proyek kilang. Yang akan selesai pertama adalah RDMP Balikpapan pada 2023 dengan menambah kapasitas menjadi 360 ribu barel per hari dari sebelumnya 260 ribu barel per hari. Karena itu, ada tambahan 100 ribu barel per hari BBM yang dihasilkan.

Selain itu, kata Nicke, pihaknya juga meningkatkan kualitas BBM dari Euro 2 menjadi Euro 5 sehingga sesuai dengan dengan ketentuan lingkungan yakni BBM ramah lingkungan. “Yang paling penting lagi karena nantinya kita harapkan setelah proyek ini selesai maka fleksibilitas crude yang digunakan bisa lebih fleksibel sehingga harga pokok produksi BBM bisa diturunkan secara signifikan,” kata Nicke.