
Persatuan Guru Besar Bongkar Masalah Pendidikan Indonesia

Tangkapan layar, RDPU Komisi X DPR RI dengan Pergubi
Persatuan Guru Besar Indonesia (Pergubi) menyampaikan beberapa permasalahan atau tantangan pendidikan di Indonesia. Pergubi mempermasalahkan tentang perguruan tinggi yang miliki akreditasi C lebih banyak dibandingkan dengan perguruan tinggi grade A dan B. Bahkan, masih terdapat ribuan perguruan tinggi yang belum terakreditasi atau belum mengajukan akreditasi, termasuk program studinya. Padahal akreditasi itu penting untuk dapat meluluskan mahasiswanya.
Tak hanya itu, Pergubi juga menyebut jumlah guru besar di Indonesia persentasenya sangat kecil yaitu kurang dari 2%. Jumlah guru besar dari tahun ke tahun juga tidak ada peningkatan. Jumlah yang kecil ini dikarenakan masih sedikitnya prodi S3 di Indonesia yang menghambat akselerasi jumlah Doktor.
Pergubi juga menjelaskan hingga 19 masalah dan tantangan yang ada di Indonesia. Di antaranya belum optimalnya sinergi antara dunia perkuliahan dengan industri, belum siap menghadapi era revolusi industri 4.0. Selain itu, masih banyaknya dosen yang belum mendapatkan sertifikasi dosen, dan angkatan kerja Indonesia di dominasi oleh pendidikan dasar dan menegah.
Pada pembahasannya Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi X DPR, Pergubi pun menyorot tentang dosen. Dosen memiliki peran yang penting dalam perguruan tinggi.
“70% lebih keberhasilan pengelolaan perguruan tinggi bergantung pada dosen,” kata Sekretaris Jenderal Pergubi Prof. Dr. Mts. Arief.
Dosen pula memiliki berbagai kegiatan yang penting seperti mengurusi bidang pendidikan, penelitian, dan melakukan pengabdian masyarakat bersama mahasiswa.
Dalam kesempatan ini, Pergubi memberikan sejumlah saran atau masukan dalam forum ini. Pergubi menyarankan agar menyiapkan dosen yang memiliki kompetensi keilmuan, pendayagunaan jaringan ilmuwan diaspora, menyiapkan pemimpin akademis dan ilmuwan. Hingga, mengembangkan ekosistem pendidikan yang kolaboratif dan adaptif.
Leave a reply
