Perkiraan Terbaru Bank Indonesia, Fed Fund Rate akan Turun 3 Kali Tahun Ini, Bagaimana dengan BI Rate?

0
91

Bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (Fed) diperkirakan menurunkan suku bunga acuannya – Fed Fund Rate – sebanyak tiga kali pada tahun ini, masing-masing sebesar 25 basis poin, sehingga total penurunan pada tahun ini sebesar 75 basis poin, demikian disampaikan pejabat Bank Indonesia, Rabu 17 Januari 2024.

Asesmen terbaru Bank Indonesia ini mengalami perubahan dibandingkan Desember lalu, yang memperkirakan The Fed bakal menurunkan Fed Fund Rate sebanyak dua kali tahun ini, atau sebesar 50 basis poin.

“Bacaan kami menunjukkan bahwa kemungkinan Fed Fund Rate akan mulai turun pada semester dua, yang semula kami perkirakan dua kali, bacaan kami terakhir adalah 3 kali, 75 basis poin,” ujar Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menjawab pertanyaan wartawan dalam konferensi pers, Rabu 17 Januari.

“Bacaan-bacaan kami tentu saja lebih mendasarkan kepada asesmen ekonomi Amerika, kemudian juga kondisi tenaga kerja dan inflasi, core PCE Amerika dan juga statement resmi dari FOMC,” tambah Perry.

Bank Indonesia, tambah Perry, juga mencermati ekspektasi pasar terhadap suku bunga kebijakan Amerika Serikat. Menurutnya, pasar mengantisipasi Fed Fund Rate kemungkinan bisa turun lebih cepat pada akhir triwulan II, bahkan dengan tingkat penurunan yang lebih tinggi.

Baca Juga :   Komisi XI dan Pemerintah Sepakati Asumsi Dasar Ekonomi Makro RAPBN 2024

“Ada yang memperkirakan bisa 4 kali [penurunanya] atau 1% (100 basis poin), bahkan lebih tinggi,” ujarnya.

Dollar melamah, Rupiah dalam tren menguat

Seiring dengan makin jelasnya arah kebijakan suku bunga Amerika Serikat, menurut Perry, penguatan Dollar Amerika Serikat pun mulai berhenti, bahkan ada kecenderungan melemah.

Memang, tambahnya, masih ada ketidakpastian soal kapan (timing) penurunan Fed Fund Rate (FRR) itu dilakukan dan besar penurunannya (magnitude), sehingga  “pasar kadang on, kadang off. Mereda ketidakpastian, tetapi masih ada volatile.”

“Karena itu, kami perkirakan bahwa nilai tukar Rupiah meskipun dalam jangka pendek itu naik turun,  tetapi trennya akan menguat,” ujar Perry.

Kapan BI Rate akan turun?

Pada rapat dewan gubernur Bank Indonesia Januari 2024 ini, Bank Indonesia masih mempertahankan BI Rate pada level 6%. Perry mengatakan keputusan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga kebijakanya ini diantaranya karena kondisi pasar yang masih on dan off, karena masih ada ketidakpastian timing dan magnitude penurunan suku bunga acuan Amerika Serikat.

Baca Juga :   BI Rate Bertahan di 6%, Apakah Semester II Jadi Turun?

Namun, Perry mengatakan “ruang penurunan BI Rate ke depan masih tetap akan ada.”

Kriterianya, tambah dia, seberapa cepat penguatan nilai tukar Rupiah. Kemudian, tetap terkendalinya inflasi khususnya inflasi inti dan juga inflasi pangan.

Selain itu, penurunan BI Rate dilakukan untuk mendukung penyaluran kredit sehingga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics