
Pengamat IT: Pilihannya, Tunggu Negosiasi Kementerian Kominfo atau Uninstall WA

Sejumlah remaja memegang ponsel mereka masing-masing di Medan, Sumatera Utara/Antara
Apakah anda sudah menyetujui perubahan kebijakan privasi yang terbaru dari WhatsApp? Perlu ditimbang-timbang dengan matang sebelum memutuskan pilihan tersebut karena menyangkut soal data pribadi dan privasi. Masih banyak masyarakat yang bingung bercampur khawatir dengan kebijakan privasi yang baru-baru ini ditawarkan oleh aplikasi perpesanan tersebut.
Pengamat Teknologi Informasi Heru Sutadi berpendapat bagi pengguna WA (WhatsApp), sebelum update aplikasi dan menyetujui perubahan kebijakan privasi baiknya tunggu perkembangan upaya pemerintah negosiasi ke WhatsApp.
“Dan kalau ingin aman data privasinya, baiknya tidak menggunakan WhatsApp lagi, uninstall. Kecuali WhatsApp mengubah aturan kebijakan privasinya,” tegas Heru.
Dalam kasus ini, pemerintah dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) juga harus tegas. Menurut Heru, ini jadi uji nyali Kementerian Kominfo untuk bicara dengan WhatsApp/Facebook dan menolak ketentuan tersebut.
Kemarin, Kementerian Kominfo telah melakukan pertemuan dengan perwakilan WhatsApp/Facebook. Ada 2 hal utama yang disampaikan Kementerian kepada pihak-pihak tersebut.
Terkait dengan sikap pemerintah, Heru menegaskan (pemerintah) harus tegas bahwa data privasi pengguna Indonesia wajib dilindungi. Meski Indonesia belum punya aturan Perlindungan Data Pribadi dalam bentuk UU, tapi ada aturan berbagi informasi dalam UU ITE dan Peraturan Menteri.
Dalam perspektif Heru, kebijakan WhatsApp terbaru ini jelas ada upaya WhatsApp mengambil data pengguna sebanyak mungkin dan data masih akan tetap utuh meski akun dihapus.
“Yang parah kan mereka akan berbagi data dengan Facebook, induk semangnya. Padahal di awal kan antara Facebook dan WhatsApp adalah entitas berbeda yang tidak boleh saling men-share data,” ungkap Heru.
Dalam kondisi seperti ini tampak ada momentum yang pas bagi Indonesia untuk mendorong aplikasi perpesanan besutan Indonesia. Kepada pemerintah, Heru menganjurkan harus mendorong penggunaan pesan instan karya anak bangsa sebab akan lebih banyak manfaat bagi Indonesia ke depannya.
Leave a reply
