Pemerintah Targetkan Defisit pada RAPBN 2025 di Kisaran 2,45%-2,82%

0
44
Reporter: Rommy Yudhistira

Pemerintah menargetkan angka defisit pada Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja dan Negara (APBN) 2025 berada di kisaran 2,45%-2,82%. Target defisit tersebut diambil untuk mengantisipasi pembayaran bunga utang pada tahun depan yang diperkirakan mengalami peningkatan karena kondisi suku bunga global, serta tekanan mata uang dolar Amerika Serikat (AS).

Meski demikian, kata Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, pihaknya masih optimistis defisit anggaran pada APBN tahun depan tetap dipertahankan di bawah 3%. “Pemerintah tetap komitmen pada disiplin budget di mana defisit budget tahunan akan terjaga di bawah 3% dari produk domestik bruto (PDB),” kata Airlangga di kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Senin (24/6).

Penilaian Dana Moneter Indonesia (IMF), kata Airlangga, defisit budget Indonesia berada di angka 2,2% pada 2024. Angka tersebut, jauh lebih rendah dari banyak developed dan developing countries di dunia.

“Posisi fiskal kita cukup sehat, dilihat dari besarnya rasio utang pemerintah Indonesia terhadap PDB 38,26%. IMF memprediksi utang pemerintah Indonesia masih di bawah 40% dari nominal PDB di 2024, masih jauh dari ambang batas 60% dari nominal PDB,” ujar Airlangga.

Baca Juga :   Spring Meeting 2020 IMF dan World Bank akan Digelar Secara Virtual

Kemudian, lanjut Airlangga, pemerintah memprediksi pertumbuhan ekonomi nasional pada RAPBN 2025 berada di kisaran 5,1%-5,5%. Pertumbuhan ekonomi utamanya ditopang konsumsi rumah tangga, dengan perbaikan daya beli masyarakat, dan investasi yang diperkirakan akan didorong dari reformasi struktural.

“RAPBN juga kita dorong untuk mengatasi tantangan kritikal, dan menjadi periode transisi pemerintahan sehingga keberlanjutan berbagai program prioritas saat ini dan mengakomodasi program unggulan kebijakan pemerintahan selanjutnya,” ujar Airlangga.

Berikut asumsi ekonomi makro dan postur RAPBN 2025:

– Pertumbuhan ekonomi 5,1%-5,5%
– Tingkat inflasi: 1,5%-3,5%
– Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat: Rp 15.300-15.900
– Tingkat suku bunga SBN 10 tahun: 6,9%-7,2%
– Asumsi harga minyak mentah Indonesia: US$ 75 – US$ 80 per barel
Lifting minyak bumi: 580-605 ribu barel per hari
Lifting gas: 1.003-1.047 ribu barel setara minyak per hari

Leave a reply

Iconomics