
Pemerintah Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,2% di 2022

Tangkapan layar, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan)/Iconomics
Pemerintah optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi nasional pada 2022 diperkirakan mencapai 5,2%. Untuk memenuhi target tersebut, maka sangat bergantung terhadap penanganan Covid-19 yang masuk dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN) dan berbagai faktor lainnya.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, pertumbuhan ekonomi juga akan bergantung terhadap pengendalian pandemi secara disiplin, dukungan perbaikan sistem ketahanan kesehatan, respons kebijakan ekonomi yang tepat. Juga penciptaan lapangan kerja secara signifikan, dan kesiapan bertransformasi teknologi digital di masa mendatang.
“Dari segi outlook kita optimistis di 2022 dengan situasi seperti ini, dengan kondisi perekonomian bisa kita jaga, maka pertumbuhan ekonomi di 2022 kita masih optimistis bisa di angka 5,2%,” kata Airlangga dalam keterangan resminya secara virtual, Kamis (30/12).
Dari sisi proyeksi pertumbuhan ekonomi pada Kuartal IV/2021, kata Airlangga, terdapat potensi tumbuh antara 4,5% hingga 5%. Dengan demikian, secara outlook hal tersebut dapat terjadi seiring dengan keberhasilan pemerintah menekan angka penyebaran Covid-19 yang terjadi pada Juli lalu.
“Kita ingat di bulan Juli (2021) kemarin sempat angkanya naik di atas 56 ribu dan saat sekarang dengan kebijakan rem dan gas relatif angkanya di bawah 200 atau secara average di bawah 300, walau kita tetap waspada terkait dengan Omicron,” ujar Airlangga.
Selanjutnya, kata Airlangga, outlook inflasi pada 2021 diperkirakan berada dalam kisaran 1,61% hingga 1,95% atau titik tengah sebesar 1,77% secara tahunan (yoy). Jumlah tersebut berada sedikit di bawah rentang sasaran inflasi nasional.
“Kemudian kita lihat ada potensi kenaikan inflasi dengan beberapa harga yang naik sehingga outlook di 2021 adalah 1,77%. Dan memang setiap bulan Desember itu secara siklus angka inflasi akan naik,” kata Airlangga.
Airlangga mengatakan, dengan mempertimbangkan kembali langkah yang selama ini dilakukan pemerintah dalam upaya keluar dari resesi pada Kuartal II/2021, target outlook inflasi 2022 berada di angka 3 plus minus 1%.
“Namun, kita memang terbantu pada saat diterapkannya PPKM Level 4 dan darurat itu yang terjadi adalah deflasi sehingga memang kenaikan ini tentunya nanti masih dalam range yang target 3 plus minus 1%,” katanya.
Leave a reply
