Pandemi Terkendali, Ekonomi Kembali Bergerak Cepat

0
479

Ekonomi Indonesia kembali bergerak cepat seiring dengan terkendalinya pandemi Covid-19. Capaian ini diharapkan tetap dipertahankan disertai kepatuhan pada protokol kesehatan agar jumlah kasus Covid-19 tidak kembali naik sehingga tidak perlu ada lagi kebijakan pengetatan mobilitas sosial dan ekonomi.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan pengendalian pandemi yang cukup baik saat ini telah mendorong peningkatan kinerja industri manufaktur yang cepat.

“PMI manufaktur Indonesia kembali mengalami ekspansif lebih cepat dibandingkan masa PSBB dan kinerja PMI Indonesia juga menjadi salah satu yang terbaik di ASEAN,” ujar Luhut dalam konferensi pers usai rapat terbatas evaluasi PPKM, Senin (4/10).

Purchasing Managers Index (PMI) Indonesia pada September 2021 telah mencapai level 52,2 atau kembali ke level ekspansif di atas 50, setelah pada Agustus 2021 berada di level 43,7 dan Juli sebesar 40,1.

Selain industri manufaktur yang kembali menggeliat, Luhut juga menyamapikan terkendalinya pandemi Covid-19 juga telah mendorong aktivitas konsumsi. “Indeks nilai belanja provinsi Jawa Timur, DKI Jakarta, DI Yogyakarta mendekati kondisi pra pandemi,” ujar Luhut.

Dalam penerapan kebijakan PPKM dua minggu kedepan, Luhut mengatakan pemerintah melakukan berbagai penyesuaian antara lain pembukaan pusat kebugaran atau fitness centre dengan kapasitas maksimum 25% disertai prokes ketat dan penyaringan (screening) dengan aplikasi Pedulilindungi.

Pemerintah juga akan mengizinkan konter makanan dan minium di dalam bioksop dibuka, namun kapasitas bioskop tetap berlaku 50%. “Nanti kita lihat seminggu ke depan, kalau ada perbaikan lagi nanti kita akan kembangkan lagi,” ujarnya.

Luhut menegaskan bahwa pembukaan kembali aktivitas ekonomi dilakukan secara bertahap, bertingkat dan berlanjut. Tidak dilakukan secara tiba-tiba.

Pemerintah, tambah Luhut juga akan membuka Bandar udara (bandara) Internasional Ngurah Rai di Bali, mulai 14 Oktober untuk penumpang internasional, selama memenuhi ketentuan dan persyaratan mengenai karantina, tes dan kesiapan Satgas. “Setiap penumpang kedatangan internasional harus punya bukti booking hotel untuk karantina minimal 8 hari dengan biaya sendiri,” ujar Luhut.

Ada pun penumpang internasional yang diizinkan masuk adalah penumpang dari Korea Selatan, Tiongkok, Jepang, Uni Emirat Arab dan New Zealand.

Meski ada perkembangan yang baik dalam penanganan pandemi Covid-19, Luhut meminta agar tidak euforia. Harus tetap waspada dan hati-hati karena risiko peningkatan kasus masih tinggi dan dapat terjadi sewaktu-waktu.

“Pemerintah hari ini sama sekali tidak berjumawa dan terus memohon kepada masyarakat agar sekali lagi, tidak euforia yang berlebihan yang pada akhirnya mengabaikan segala macam bentuk protokol kesehatan yang ada,” ujarnya.

Luhut yang menjadi koordinator penanganan pandemi Covid-19 wilayah Jawa-Bali melaporkan untuk PPKM dua minggu kedepan, untuk Jawa-Bali, terdapat 20 kabupaen/kota yang bertahan di level 2 yang didominasi oleh Semarang Raya dan Solo Raya.

Sementara, kabupaten/kota yang level 3 bertambah dari 84 kabupaten/kota menjadi 107 kabupaten/kota. Kabupaten/kota yang bertahan di level 3 ini karena belum mampu meningkatkan jumlah capaian vaksinasi, terutama untuk lansia.

Wilayah aglomerasi Solo Raya telah turun ke level 2. Sementara itu, aglomerasi Jabodetabek masih bertahan di level 3 karena ada tiga kabupaten yaitu Bekasi, Bogor dan Tangerang yang capaian vaksinasinya masih kurang. Luhut mengatakan dalam dua minggu kedepan akan menggenjot vaksinasi di ketiga kabupaten tersebut.

Khusus Magelang, Bandung Raya, Malang Raya, Surabaya, ungkap Luhut mestinya sesuai ketentuan WHO sudah bisa naik ke level 2, namun karena capaian vaksinasinya belum mencapai target sehingga tetap berada di level 3.

Kemudian, terdapat 3 kabupaten/kota non aglomerasi yang naik ke level 2 yaitu Kota Cirebon, Kota Banjar, dan Madium.

Pemerintah, tambah Luhut, akan melakukan ujicoba pemberlakuan PPKM Level 1 di Kota Blitar. “Implementasi ujicoba PPKM level 1 diberlakukan karena telah memenuhi syarat indikator WHO dan target cakupan vaksinasi dosis satu sebesar 70% dan dosis satu lansia sebesar 60%,” ujar Luhut.

Untuk luar Jawa-Bali, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan tidak ada lagi provinsi yang masuk dalam level 4. Sementara level 3 ada empat provinsi, level 2 ada 22 provinsi dan level 1 ada satu provinsi.

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics