OJK Serius Lindungi Konsumen Termasuk dari Fintech llegal

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan lembaganya serius melindungi konsumen. Buktinya di OJK ada beberapa pasal yang khusus menyampaikan tentang perlindungan konsumen dan  terdapat sebuah sebuah kedeputian berkaitan dengan edukasi dan perlindungan konsumen.

Menurut Deputi Komisioner OJK Sarjito, belakangan memang banyak muncul yang nama shadow banking dan teknologi finansial (fintech). Karena fenomena itu, OJK bahkan acap diserbu konsumen untuk melaporkan dugaan-dugaan yang dinilai melanggar hukum

“Soal perlindungan konsumen itu ada dari Pasal 28 hingga 31 tentang OJK. Juga belakangan ini muncul shadow banking dan fintech. Hasil pengaduan yang diterima OJK dari masyarakat umumnya diserbu berbagai macam aduan di mana sebenarny itu mayoritas dari fintech ilegal,” kata Sarjito dalam sebuah webinar (11/12).

Karena itu, kata Sarjito, OJK secara jelas dan tegas memuat pasal-pasal yang melindungi konsumen dan masyarakat. Ditambah salah satu dari 3 tujuan pembentukan OJK merupakan dan di antanya melaksanakan perlindunga terhadap konsumen.

“Jadi, konsumen itu merujuk kepada Undang Undang OJK merupakan pihak-pihak yang menempatkan dananya dan/atau memanfaatkan pelayanan yang tersedia di lembaga jasa keuangan antara lain nasabah antara lain nasabah pada perbnkan, pemodal di pasar modal dan lain sebagainya,” kata Sarjito.

Soal pertanggungjawaban, kata Sarjito, sering kali mengadu ke OJK dalam hal fintech. Akan tetapi dari semua aduan itu, umumnya masyarakat itu merupakan nasaba fintech yang ilegal. “OJK itu memang benar-benar melindungi konsumen,” kata Sarjito.