OJK Luncurkan Panduan Transformasi Digital Perbankan

Heru menjelaskan cetak biru ini disusun sebagai acuan dalam mempercepat transformasi perbanakan di era digital. “Kita memberikan pedomaan di lima elemen yaitu data, teknologi, pedomaan manajemen risiko, kolaborasi dan terkait dengan tatanan institusi,” ujarnya.

Panduan pada kelima elemen tersebut mengarah pada kepentingan nasabah (customer centric).

Heru mengatakan transformasi digital tentu memerlukan modal. Modal ini, tambah menjadi syarat utama melakukan transformasi digital karena teknologi bergerak dengan sangat-sangat cepat. “Tanpa itu kita tidak akan bisa mengikuti perkembangan sesuai dengan keinginan dari customer kita,” ujarnya.

Selain tidak murah karena memerlukan modal, transformasi digital atau layanan digital juga menimbulkan tantangan-tantangan, diantaranya terkait dengan risiko keamanan siber (cyber security) dan perlindungan data nasabah. Karena itu, tambah Heru, beberapa dari panduan dalam cetak biru ini akan diturunkan dalam bentuk Peraturan OJK.

“Cetak biru ini sifatnya living document yang akan terus diperbaharui untuk mengikuti perkembangan-perkembangan kedepan,” ujar Heru.