Home›Art of Execution›Meski Menurun Drastis, Pemerintah Klaim Penerimaan Pajak Masih Normal Hingga Februari

Neraca Perdagangan Maret 2022 Surplus US$4,53 Miliar

April 18, 2022

269

Kepala BPS Margo Yuwono

Neraca perdagangan Indonesia pada bulan Maret 2022 lalu kembali tercatat surplus. Baik ekspor maupun impor sama-sama mengalami kenaikan.

Kepala Badan Pusat Statisitk (BPS) Margo Yuwono mengatakan total nilai ekspor Indonesia pada Maret lalu sebesar US$26,5 miliar, naik 44,36% dibanding periode Maret 2021. Sementara nilai impor sebesar US$21,97 miliar naik 30,85% dibanding Maret 2021.

“Jadi, Maret 2022 ini, Indonesia masih mengalami surplus sebesar US$4,53 miliar,” ujar Margo, Senin (18/4).

Margo mengatakan dalam catatan BPS, hingga Maret 2022 lalu, perdagangan internasional Indonesia sudah mengalami surplus secara beruntun selama 23 bulan terakhir.

Tiga komoditas non mingas penyumbang surplus neraca perdagangan Indonesia pada Maret lalu adalah bahan bakar mineral (HS27), lemak dan minyak hewan/nabati (HS15), serta besi dan baja (HS72).

Perdagangan Indonesia mengalami surplus terbesar dengan Amerika Serikat yaitu sebesar US$2,03 miliar. Komoditas penyumbang surplus dengan Amerika Serikat adalah lemak dan minyak hewan/nabati dan alas kaki.

Kemudian, perdagangan dengan India juga mengalami surplus sebesar US$1,21 miliar, terutama dari komoditas bahan bakar mineral dan lemak dan hewan/nabati.

Surplus terbesar ketiga adalah perdagangan Indonesia dengan Filipina yaitu sebesar US$916,9 juta terutama dari komoditas bahan bakar mineral dan kendaraan dan bagiannya.

Meski secara keseluruhan perdagangan internasional Indonesia surplus, tetapi perdagangan dengan sejumlah negara mengalami defisit. Defisit perdagangan terbesar dengan Thailand yaitu sebesar US$565,6 juta. Perdagangan Indonesia dengan Australia juga defisit sebesar US$515,9 juta dan dengan Argentikan defisit sebesar US$261,6 juta.

Secara kumulatif, Januari-Maret 2022, nilai ekspor Indonesia tercatat sebesar US$66,14 miliar naik 35,25% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara, akumulasi nilai impor tercatat sebesar US$56,82 miliar, naik 30,97% dibanding periode yang sama tahun lalu.