Naik 16,6%, Pemerintah Targetkan Investasi Tahun 2023 Ini Sebesar Rp1.400 Triliun

Pemerintah menargetkan pada tahun 2023 ini, investasi baik penanaman modal asing maupun penanaman modal dalam negeri, mencapai Rp1.400 triliun atau naik 16,6% dibandingkan target investasi pada tahun 2022 lalu yang sebesar Rp1.200 triliun.

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengatakan realisasi investasi tahun 2022 lalu tercapai sesuai dengan target.

“Bahkan kemungkinan besar lebih. Tetapi angka rinciannya akan dijelaskan pada saat rilis di Kementerian Investasi,” ujar Bahlil dalam konferensi pers usai Rapat Terbatas (Ratas) di Kantor Presiden, Rabu (11/1), seperti disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (11/1).

Untuk mencapai target tersebut, Bahlil mengatakan sejumlah hal yang menjadi penghambat investasi selama ini akan dibenahi, termasuk menyempurnakan Online Single Submission Risk Based Approach (OSS RBA).

“OSS itu untuk urusan NIB (Nomor Induk Berusaha) menegah kecil itu, alhamdulillah hampir enggak ada kendala, yang kendala itu adalah yang kelas besar,” ujarnya.

Kendala yang dihadapi terkait dengan Rencana Detil Tata Ruang (RDTR). Bahlil mengatakan kendala izin lokasi terutama terjadi di daerah-daerah yang belum memiliki Rekomendasi Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (RKKPR).

“Ini yang kami lakukan dalam kurun waktu 3-4 bulan ini agar kemudian proses pengurusan izin lokasinya bisa segera kita lakukan, termasuk Amdal. Kami sudah berkoordinasi sama Menkomarinves maupun di bawah pimpinan Pak Menko Perekonomian, dalam rangka melakukan percepatan hal-hal ini,”ujarnya dalam konferensi pers yang juga dihadiri oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto itu.

Bahlil optimistis target investasi Rp1.400 triliun pada tahun 2023 ini bisa tercapai, meski kondisi ekonomi global diselimuti ketidakpastian.

“Tetapi saya ingin mengatakan satu saja catatannya, ekonomi nasional kita 2023 akan baik kalau stabilitas kita akan baik,”ujarnya.