
Nadiem: Pandemi Menyadarkan Pentingnya Memanfaatkan Teknologi Digital

Tangkapan layar YouTube, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim/Iconomics
Pandemi Covid-19 disebut menyadarkan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran merupakan hal yang tidak bisa dihindari. Teknologi membantu untuk memastikan anak-anak sekolah tetap mendapatkan pendidikan ketika pembelajaran tatap muka tidak mungkin dilakukan di masa Covid-19.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim mengatakan, meski teknologi tidak pernah bisa menggantikan pembelajaran tatap muka dan interaksi langsung guru dengan murid, pemanfaatan teknologi mampu mengakselerasi transformasi pendidikan. Juga mendorong lompatan-lompatan kemajuan.
“Tapi tentu saja dengan satu syarat bahwa teknologi harus dimanfaatkan secara tepat sasaran dan cakap,” kata Nadiem dalam sambutannya dalam sebuah acara secara virtual, Kamis (20/5).
Tepat sasaran itu, kata Nadiem, dapat secara langsung mengatasi tantangan yang ada dalam sistem pendidikan. Salah satunya adalah kualitas pembelajaran dan akses terhadap pendidikan yang berkualitas.
Untuk pertama kalinya, kata Nadiem, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi mengembangkan platform pendidikan tingkat nasional yang dapat dimanfaatkan guru dan murid di seluruh Indonesia untuk saling berinteraksi, belajar dan berbagi. Tantangan lain yang sampai hari ini masih sering terjadi menjadi kendala peningkatan mutu adalah tugas-tugas administratif yang besar sekali bebannya dan harus diselesaikan guru dan kepala sekolah.
“Konsekuensinya mereka tidak bisa memberikan pelayanan pendidikan yang memprioritaskan kebutuhan pelajar. Dalam hal ini teknologi perlu dimanfaatkan untuk meningkatkan efektivitas kerja-kerja administrasi sehingga guru dan kepala fokus perhatian dan tenaganya untuk memenuhi kebutuhan pelajar terutama dengan personalize learning untuk memastikan setiap anak berkembang sesuai minat dan kemampuannya,” kata Nadiem.
Yang juga penting dalam pemanfaatan teknologi, kata Nadiem, adalah kecakapan digital. Kecakapan ini tidak hanya berkaitan dengan kemampuan untuk menggunakan gawai tetapi juga cerdas dan bijak dalam penggunaannya. Oleh karena itu diperlukan pendekatan-pendekatan yang strategis yang dapat meningkatkan literasi digital khususnya bagi generasi muda yang biasanya belum memiliki benteng cukup kuat untuk menangkal pengaruh buruk dari teknologi.
Itu sebabnya, kata Nadiem, pihaknya menyambut baik modul literasi digital yang diterbitkan Kementerian Komunikasi dan Informatika yang mencakup 4 dasar literasi digital yaitu keamanan digital; keterampilan digital; etika digital dan budaya digital.
“Keempar pilar utama tersebut akan mendorong terciptanya ekosistem pembelajaran berbasis teknologi yang menghasilkan talenta-talenta digital unggul di Indonesia,” kata Nadiem.
Leave a reply
