Nadiem Mundur, 2 Eksekutif Senior Kendalikan Go-Jek

0
111
Reporter: Reuters

Pendiri dan CEO Go-Jek Nadiem Makarim mengatakan, dirinya telah mengundurkan diri sebagai pemimpin perusahaannya setelah bersedia menjadi salah satu menteri di kabinet pemerintahan Joko Widodo – Ma’ruf Amin. Dan untuk sementara ini, 2 pejabat eksekutif seior Go-Jek akan mengambil alih kendali operasional.

Perusahaan yang bervaluasi US$ 10 miliar itu akan dipimpin Andre Soelistyo dan salah satu pendiri lainnya Kevin Aluwi. Dan dipastikan operasional perusahaan tidak akan terganggu meski Nadiem mundur dari Go-Jek.

Nadiem Makarim, 35 tahun merupakan lulusan Brown University dan Harvard Business School. Dia pada Senin (20/10) ini mendapat undangan dari Istana Negara untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo yang sedang menyusun kabinetnya untuk pemerintahannya yang kedua.

Dalam kesempatan itu, Nadiem mengatakan, menjadi salah satu menteri di kabinet Jokowi-Ma’ruf merupakan sebuah kehormatan besar. Meski begitu, Jokowi belum menetapkan posisi apa yang akan dijabat Nadiem.

Beberapa ekonom mengaku kaget dengan pengunduran diri Nadiem tersebut. Pasalnya, Go-Jek sedang “bertempur” sengit dengan Grab sebuah perusahaan transportasi berbasis aplikasi asal Singapura. Bahkan Grab baru saja mendapat suntikan dana senilai US$ 2 miliar dari Softbank untuk menggeser posisi Go-Jek di Indonesia.

Baca Juga :   Mengintip Strategi PayPal Masuki Pasar Pembayaran Digital Indonesia

Setelah berubah secara bertahap, Go-Jek yang berdiri pada 2010 tidak lagi sekadar mengandalkan bisnis transportasi. Go-Jek kini menyediakan layanan berupa pengantaran makanan, alat pembayara digital yang dikenal sebagai Gopay dan layanan jasa lainnya. Setelah itu, Go-Jek mulai mengembangkan pasarnya di Asia Tenggara yang selama ini dipegang oeh Grab.

Go-Jek kini telah hadir di Singapura, Vietnam, Thailand dan Filipina. Mereka juga berencana hadir di Malaysia walau menimbulkan kontroversial di negara itu. Dalam keterangan resminya, Go-Jek akan segera menyampaikan sikap resmi setelah Nadiem bersedia bergabung menjadi salah satu menteri di kabinet Jokowi-Ma’ruf.

Go-Jek yang bervaluasi US$ 10 miliar itu mampu mengumpulkan dana lebih dari US$ 1 miliar pada tahun ini, termasuk dari Google dan perusahaan raksasa teknologi asal Tiongkok: Tencent. Google yang telah menginvestasikan sekitar US$ 500 juta ke Go-Jek belum bisa memberi komentar soal Nadiem itu. Pun demikian dengan Tencent, belum mau menanggapi kiprah Nadiem itu.

Leave a reply

Iconomics